India selalu memiliki atraksi maupun destinasi yang menarik masyarakat dunia. Tiap tahunnya, wisatawan asing terbang ke India untuk mengikuti berbagai fenomena alam unik yang terjadi di rumah dari Taj Mahal ini. Salah satu hal ditunggu tahun ini adalah munculnya hamparan luas bunga Neelakurinji yang hanya berkembang tiap 12 tahun sekali.
Neerlakurinji atau biasa disingat menjadi Kurinji memiliki arti “bunga biru” dari bahasa setempat. Dalam bahasa ilmiah, Kurinji adalah Strobilanthes, yang merupakan genus dari sekitar 350 spesies tanaman berbunga. 59 di antaranya tersebar di semenanjung India. Tiap spesies memiliki siklus mekar yang berbeda, mulai dari empat, delapan, sepuluh, dua belas, hingga enam belas tahun.
Jenis Stobilanthes kunthianus ini merupakan tanaman monokarpik dimana setiap kali berbunga lalu akan mati. Bunga ini nantinya akan mekar kembali setelah 12 tahun berlalu. Namun, biji yang dihasilkan oleh bunga ini amatlah banyak sehingga ketika mekar bisa menjadi hamparan dan peneliti mudah untuk meneliti Kurunji.
Neerlakurinji biasanya mekar di bulan Agustus hingga Oktober. Perbukitan teh di kota Munnar, Kerala, disulap menjadi berwarna keunguan karena banyaknya bunga Neerlakurinji yang mekar. Selain cantik, bunga ini diyakini merupakan lambang dari cinta.
Selain itu, bunga ini dapat menghasilkan madu yang bernama Kurinjithe. Masyarakat setempat beranggapan bahwa madu ini bisa mencegah penyumbatan jantung walau belum ada penelitian resmi yang membuktikannya. Namun, pembuatannya sangat rumit dan hanya suku setempat yang diizinkan untuk mengambil bunga guna membuat madu.
Madu ini biasanya dihadiahkan pada hari-hari yang sangat penting, seperti kelahiran bayi.Anda pun tak akan menemukan madu ini di pasar. Hanya beberapa toko tertentu yang menjual madu dari bunga ini. Sehingga madu ini sangat langka untuk didapatkan namun menarik untuk ditelisik lebih lanjut.
Untuk memperingati mekarnya bunga Neelakurinji, pemerintah setempat terus melakukan pengembangan bidang pariwisata agar para wisatawan bisa datang berkunjung. Namun, terjadinya banjir bandang di Kerala pada Agustus lalu. Hujan yang terus menerus semakin menghambat perkembangan bunga Neelakurunji yang membutuhkan 10 hari penerangan dari cahaya matahari untuk mekar.
Hal inilah yang menjadi ketakutan peneliti akan keberadaan bunga unik asli India ini pada beberapa tahun mendatang. Maka dari itu, sudah banyak gerakan yang dilakukan untuk melindungi Neelakurinji. Salah satunya adalah penetapan 3.200 hektar tanah di dekat Munnar sebagai habitat Kurunji oleh pemerintah. Semoga kita masih bisa melihat hamparan birunya Kurinji pada tahun 2030 ya.