Apa yang ada dipikiranmu saat mendengar kata museum? Bangunan tua dengan koleksi barang-barang antik yang berdebu mungkin? Atau tempat bersandarnya barang-barang tak terpakai peninggalan masa lampau?
Kesan museum memang tak jauh-jauh dari hal tersebut. Tapi mungkin pandangan itu akan berubah saat Kamu berkunjung ke Ullen Sentalu. Sebuah museum seni dan budaya Jawa yang tersembunyi di tengah hijaunya alam Jogja tepatnya di kawasan Kaliurang, lereng Gunung Merapi.
Museum Ullen Sentalu merupakan kependekan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filosofi tersebut diambil dari sebuah lampu minyak yang biasa dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit.
Kenapa Museum Ullen Sentalu dikatakan unik? Salah satu alasannya, karena museum ini tak menggunakan bangunan kuno atau bangunan cagar budaya sebagai tempat untuk memajang barang koleksi, melainkan menggunakan bangunan baru di tengah kawasan hijau di Kaliurang, lereng Gunung Merapi.
Museum Ullen Sentalu ini merupakan museum di Jogja yang dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong. Di museum kebudayaan ini, Kamu tak akan menemukan label-label yang bertuliskan penjelasan tentang koleksi yang ditampilkan. Inilah yang justru menjadi ciri khas Museum Ullen Sentalu. Semua penjelasan akan disampaikan langsung oleh guide atau pemandu museum.
Pasti lebih seru mendengarkan cerita langsung dari pemandu bukan, dari pada harus membaca tulisan yang tak bernada? Bahkan di museum ini setiap pemandu harus belajar terlebih dahulu tentang sejarah masa lalu, khususnya yang berkaitan dengan barang-barang di museum tersebut. Jadi jangan khawatir, karena informasi yang akan Kamu dapatkan di museum ini nggak setengah-setengah.
Di beberapa ruangnya juga terdapat barang peninggalan dari zaman Mataram. Jadi jangan heran kalau pemandu tur di sini juga tahu tentang sejarah Mataram di masa silam. Seru kan, bisa belajar langsung tentang sejarah tanpa harus membaca?
Museum Ullen Sentalu ini memiliki sembilan ruang yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Beberapa ruangan tersebut di antaranya:
Melansir dari natonalgeographic.co.id, Museum Ullen Sentalu pernah dianugerahi gelar museum terbaik se-Indonesia. Pemberian gelar ini berdasar pada pilihan situs terkemuka Trip Advisor. Ini juga yang jadi alasan kenapa Kamu harus berkunjung ke Museum Ullen Sentalu kalau sedang berlibur ke Jogja.
Museum yang diresmikan tahun 1997 ini memang punya banyak koleksi peninggalan Kerajaan Mataram. Terbukti dengan keberadaan Ruang Sasana Sekar bawana yang berisi lukisan Raja Mataram dan juga Ruang Guwa Sela Giri yang memamerkan karya lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.
Di museum ini, Kamu juga akan dengan mudah melihat berbagai lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, arsip surat, hingga kain-kain batik yang tersimpan dengan sangat rapi dan tertata apik.
Satu hal yang juga membedakan museum Ullen Sentalu dengan museum lainnya adalah, di sini pengunjung tidak boleh berfoto kecuali di Borobudur Relief.
Ada dua alasan yang melatarbelakangi larangan berfoto tersebut. Pertama, alasan mistis yang berhubungan dengan keberadaan benda atau makhluk ghaib. Ya, museum ini konon memang terkenal dengan nuansa mistis yang horor dan cukup membuat bulu kuduk merinding. Konon, di berbagai ruang museum ini terdapat putri-putri bangsawan jaman dulu (yang tentunya tak kasat mata). Jadi pengunjung dilarang mengambil foto karena mungkin hal itu akan mengganggu keberadaan mereka.
Alasan kedua, yang sebetulnya cukup masuk akal. Museum Ullen Sentalu sebetulnya merupakan museum dengan sistem “Living Museum”. Yaitu museum yang selalu melakukan perubahan susunan display artefak setiap kurun waktu tertentu. Jadi akan sangat mungkin, 10 kali datang ke sana, Kamu akan menemukan 10 susuan artefak yang beda.
Hubungannya dengan larangan berfoto? Tentu ada, istilah kerennya “Experiencing Museum”. Yaitu museum yang memang harus dialami sendiri oleh pengunjung, bukan sekadar melihat dari foto-foto. Karena meski sudah melihat foto sekilas, pengalaman yang akan didapat setiap pengunjung akan sangat berbeda. Untuk itu, keberadaan foto tak akan bisa menggambarkan semua hal yang akan dialami pengunjung.
Museum Ullen Sentalu ini lebih menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana bangsawan Jawa berpikir dan menjalani kehidupan mereka. Hal yang memang tidak dapat digambarkan lewat foto secara sempurna.
Ullen Sentalu berada di Jalan Boyong KM 25, Kaliurang Barat, Sleman, Yogyakarta.
Untuk bisa sampai di museum ini, Kamu bisa menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
Jika Kamu mengendarai kendaraan pribadi, maka Kamu bisa menuju ke Jalan Kaliurang dan mengikuti jalan utama ke arah utara kurang lebih sepanjang 18 km. Setelah masuk ke Gerbang Kaliurang, ambil jalan lurus hingga tiba di pertigaan Patung Udang. Dari pertigaan ini ambil jalan lurus ke utara sekitar 500 meter hingga bertemu dengan pertigaan lagi. Kamu harus mengambil jalur yang ke kanan lalu melaju lurus sekitar 700 meter, dan sampailah Kamu di Museum Ullen Sentalu.
Untuk yang menggunakan kendaraan umum, Kamu bisa mengawali perjalanan di Terminal Jombor dan naik transJogja dengan memilih jalur 2B. Turun di Shelter Ring Road Utara-Kentungan, Kamu bisa menyambung dengan angkot rute Yogyakarta-Pakem dan turun di Pasar Pakem. Lalu ganti dengan angkot rute Pakem-Kaliurang dan turun di Taman Kanak-Kanak Kaliurang. Dari sini Kamu perlu berjalan ke arah Barat kurang lebih 300 meter (8 menit).
Catatan penting : Angkot hanya beroperasi pada pukul 08.00-14.00 WIB, dengan jadwal yang tidak teratur.
***
Gimana, berminat untuk berkunjung ke Museum Ullen Sentalu? Saran kami, jangan merepotkan diri dengan membawa kamera besar. Karena faktanya di museum ini Kamu tak bisa mengambil banyak foto.