Dikenal sebagai penghasil rambut palsu dan bulu mata yang berkualitas, Purbalingga merencanakan pembangunan Museum Rambut. Pembangunan museum ini rencananya akan dilakukan di Desa Karangbanjar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah dengan menelan biaya sekitar lima milyar rupiah. Biaya yang cukup fantastis, namun pihak penggagas yakin akan berhasil.
Dari lima milyar tersebut, saat ini baru terkumpul dana sekitar Rp200juta. Dana ini merupakan penyertaan modal awal untuk BUMDes yang akan diserahi tugas membangun Museum Rambut Purbalingga tersebut.
Anggaran Rp5 milyar tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat rancangan awal dan wahana wisata. Sejauh ini lahan yang telah tersedia untuk pembangunan Museum Rambut Purbalingga sekitar tiga hektare. Di lahan tersebut saat ini telah dikelola menjadi area pemancingan yang juga dikelola oleh BUMDes.
Meski merasa optimis, namun pihak penggagas yang berasal dari Desa Karangbanjar itu sendiri merasa membutuhkan bantuan dana dari pemerintah pusat dan juga swasta. Tanpa adanya bantuan tersebut, dana desa tentu tidak akan cukup untuk membangun Museum Rambut Purbalingga tersebut.
Jika berhasil dibangun, maka Museum Rambut Purbalingga ini akan melengkapi daftar museum serupa yang telah ada di Amerika dan Turki. Museum ini akan memajang karya dari pengrajin Purbalingga, juga pameran helaian rambut milik pemimpin negara dan publik figur.
Salah satu hasil karya yang juga akan dipasang di Museum Rambut Purbalingga adalah sanggul raksasa berukuran 3×2,8 meter yang pernah dibuat dan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Ada juga model sanggul era 1950-an hingga yang terbaru. Wisatawan juga akan menyaksikan atraksi pembuatan bulu mata dari proses awal hingga jadi, sebagai bahan edukasi.