Museum Kematian, Destinasi Seram nan Mencekam di Surabaya

Dari makam Belanda hingga Tiongkok akan Anda temukan di sini. Bukan untuk menakuti, namun agar Anda dapat menghargai hidup yang beragam ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Astrid S

Ketika berkunjung ke museum, biasanya Anda akan menemukan berbagai karya seni atau peninggalan sejarah yang menarik untuk ditilik lebih lanjut. Tak ayal, banyak orang datang ke museum untuk belajar tentang kebudayaan dari masyarakat setempat. Namun berbeda dengan museum yang berada di Surabaya ini. Di sini, Anda akan diajak untuk belajar tentang kematian dan berbagai proses pemakaman di Indonesia.

Baca Juga: Tempat Terbaik Menikmati Senja di Surabaya

Museum bernama resmi Etnografi dan Pusat Kajian Kematian ini lebih dikenal dengan nama Museum Kematian. Destinasi ini terletak di Kampus B Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jatim. Walaupun terkesan horor, museum ini merupakan museum etnografi yang dibangun untuk memahami budaya sebuah kelompok masyarakat, khususnya tentang kematian. Tak dapat dipungkiri, dengan beragamnya budaya Indonesia, semakin bermacam-macam pula cara untuk kultur tentang kematian.

Dibangun dari “Oleh-Oleh” mahasiswa

Kerangka yang berada di museum ini merupakan tengkorak manusia asli yang diambil dari kepolisian. (Hilda Meilisa Rinanda/Detik)

Meskipun baru dikenal masyarakat akhir-akhir ini, ternyata museum ini telah berdiri sejak tahun 2006. Awalnya koleksi yang berada di museum ini merupakan pemberian dari mahasiswa yang melakukan kegiatan di berbagai daerah.  Ternyata salah satu hal yang paling banyak ditemukan adalah perbedaan pemakaman jenazah. Dari situ, Departemen Antropologi UNAIR berniat untuk mengumpulkan koleksi berkaitan dengan pemakaman sehingga akhirnya lahirlah Museum Kematian yang kita kenal sekarang.

Menampilkan kerangka manusia asli

Jangan khawatir bahwa museum ini akan membosankan karena dikelola oleh instansi kampus. Anda tetap akan bisa merasa merinding ketika berkunjung ke destinasi ini karena penataannya yang apik. Berbagai prosesi pemakaman dari berbagai budaya ditampilkan dengan apik namun tetap bikin ngeri.

Museum juga menyesuaikan koleksi dengan tren zaman kini agar pengunjung yang datang tidak bosan. (Universitas Airlangga)

Mulai dari kuburan bayi di Toraja hingga makam Belanda akan Anda temui di sini. Bau dupa yang dibakar dan suara jangkrik membuat perjalanan pengunjung makin mencekam. Tak hanya itu, berbagai penjelasan tentang prosesi penguburan jenazah juga dipajang agar pengunjung bisa belajar lebih lanjut.

Walaupun koleksi di museum ini adalah replika, ternyata kerangka yang dipajang merupakan tengkorak asli. Pihak kampus mendapatkan jenazah dari pihak kepolisian. Namun, kerangka di sini tetap dirawat dengan baik oleh pihak pengelola. “Kita sangat menghormati sisa-sisa terutama kerangka manusia, karena mereka juga pernah hidup. Jadi kita sangat merawat kerangka manusianya,” tutur Desi Bastiana, pengurus Museum Kematian, dilansir dari Detik.

Pengelola museum juga menyediakan penjelasan mengenai proses pemakaman dari berbagai budaya agar para pengunjung juga dapat teredukasi tanpa perlu membuka buku. (Attini Zulfayah/NET.CJ)

Karena keunikannya, museum ini telah mendapatkan berbagai penghargaan, baik regional maupun nasional. Pada 14 Oktober lalu, Anugerah Purwakalargha Musem Awards 2018 disabet oleh Museum Kematian dari 435 museum lainnya. Tak hanya unik, tetapi museum ini juga memberikan edukasi mengenai isu yang masih jarang dibahas di masyarakat.

Baca Juga: Berfoto dengan Para Hantu di Rumah Halloween Lembang, Bandung

Walaupun kematian mungkin menakutkan bagi sebagian orang, namun museum ini bisa menjadi salah satu cara kita agar bisa lebih menghargai kehidupan di kemudian hari. Jika Anda tertarik untuk datang bertemu dengan para tengkorak, Anda bisa datang tiap hari Senin hingga Jumat pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU