Monyet Salju Jepang merupakan salah satu spesies endemik di Jepang yang hidup di tengah kawasan bersalju. Sama dengan monyet lainnya, Monyet Salju Jepang juga memakan daun-daunan, biji-bijian, akar-akaran, tunas pohon, buah-buahan, serangga, buah beri, hewan invertebrata, jamur, telur burung, kulit pohon, dan serealia.
Monyet Salju Jepang ini ternyata memiliki kebiasaan yang unik, terutama saat musim dingin tiba. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Primates, peneliti menyebutkan bahwa Monyet Salju Jepang ini sering kali menggunakan mata air panas untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat selama musim dingin berlangsung.
Mungkin itulah alasan mengapa monyet-monyet ini terlihat begitu nyaman dan tenanga saat membenamkan hampir seluruh tubuhnya di air hangat. Sekilas terlihat monyet-monyet ini sedang bersantai sambil melakukan meditasi untuk menghilangkan rasa lelah.
Perilaku Monyet Salju Jepang yang senang berendam di mata air hangat selama musim dingin ternyata sudah lama terjadi. Penasaran dengan manfaat yang didapat monyet tersebut, Universitas Kyoto Jepang pun melakukan penelitian.
Mereka mengambil sampel 12 monyet betina dan mengamati perilakunya dua musim yang berbeda. Dua musim tersebut adalah musim kelahiran monyet dari April hingga Juni, dan musim dingin dari Oktober hingga Desember. Dari sini peneliti mengetahui, pada musim apa monyet paling sering mandi dan berapa lama.
Mereka juga meneliti jumlah hormon glukokortikoid dari sampel feses monyet. Hormon ini diproduksi saat monyet mengalami stres, tepatnya saat mereka mencoba mempertahankan suhu tubuh yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Monyet Salju Jepang memang lebih sering mandi dan berendam di air hangat saat musim dingin. Monyet betina yang mandi lebih lama bahkan memiliki tingkat hormon stres yang lebih rendah daripada pada monyet betina yang tidak mandi sama sekali.
Meski demikian, penelitian ini masih akan terus dilakukan untuk meneliti sampel lain yaitu air liur monyet yang juga dikenal dapat menghasilkan hormon stres.