Demi Wisatawan, Lumba-Lumba di Bali Harus Disiksa dan Dipotong Habis Giginya

Bali bisa jadi gambaran secuil durga di bumi bagi para wisatawan. Namun, siapa sangka, tempat seindah surga ini mungkin justru terasa seperti neraka bagi beberapa hewan liar di sana. Di mana hewan seperti gajah, orangutan dan lumba-lumba di Bali harus dikurung di penangkaran hanya untuk tujuan menghibur wisatawan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Bali bisa jadi gambaran secuil surga di bumi bagi para wisatawan. Namun, siapa sangka, tempat seindah surga ini mungkin justru terasa seperti neraka bagi beberapa hewan liar di sana. Di mana hewan seperti gajah, orangutan dan lumba-lumba di Bali harus dikurung di penangkaran hanya untuk tujuan menghibur wisatawan.

Sebuah laporan baru oleh organisasi nirlaba Perlindungan Hewan Dunia (WAP) menginvestigasi 26 lokasi wisata di Bali, satu di Lombok, dan satu lagi di Gili Trawangan. Hasilnya pun cukup mencengangkan. Tak ada satu pun tempat yang memenuhi standar, bahkan banyak hewan menderita.

Baca juga: Unggah Video Masak Kucing dan Hewan Langka, Pasangan YouTuber Kamboja Ditahan

WAP juga menemukan bahwa semua tempat tersebut gagal memenuhi kebutuhan dasar hewan yang mereka simpan. Terutama, berbagai masalah kesejahteraan hewan yang menyebabkan penderitaan signifikan. Ini termasuk pengekangan ekstrem dengan kandang dan rantai, kesempatan terbatas untuk bersosialisasi secara alami dengan hewan lain, partisipasi dalam kegiatan yang penuh stres dan berbahaya, interaksi paksa dengan orang, perawatan hewan yang tidak ada atau tidak memadai, dan gizi dan diet yang tidak memadai.

Lumba-lumba di Bali harus menerima penyiksaan. Foto: infokebali.com

Tak hanya itu, satwa juga mengalami pelatihan kejam dan intensif yang melibatkan pengekangan dan rasa sakit berat dan traumatis. Lumba-lumba di Bali harus mengalami penyiksaan, gigi mereka dicabut dan dipotong hanya demi menjaga wisatawan agar tak tergigit. Pencabutan gigi lumba-lumba di Bali ini dilakukan secara paksa.

Bukan itu saja, orangutan juga dipaksa untuk menghibur dan mengambil foto narsis dengan antrean panjang wisatawan. Mengerikan.

Baca juga: Program TV Para Petualang Cantik Tuai Kecaman Netizen Setelah Memasak Hewan Langka

Para turis mungkin tidak menyadari hal ini. Itu karena turis melihat tempat yang indah dengan hewan yang terlihat baik-baik saja. Namun, ketika para turis pergi, hewan-hewan tersebut dikembalikan ke kandang yang kecil dan sempit.

Sebenarnya, hal ini bukan hanya masalah di Indonesia saja. Di seluruh dunia, hewan liar ditangkap atau dibesarkan di penangkaran untuk digunakan dalam industri pariwisata. Melihat hal ini, WAP pun mendorong para wisatawan untuk memboikot perusahaan perjalanan yang mempromosikan dan mendukung tempat-tempat kejam.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU