Beragam modus penipuan seringkali dialami oleh turis asing di negara yang ia kunjungi, termasuk modus penipuan yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebagai kota besar dengan angka kedatangan wisatawan mancanegara yang lumayan tinggi, ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, tak luput dari modus penipuan yang kerap menargetkan turis.
Bagi Anda yang hendak bertualang ke negeri jiran tersebut, ragam modus penipuan yang disusun oleh Trip Savvy berikut ini, wajib untuk Anda ketahui.
Ketika ingin mengambil uang di mesin ATM, baiknya cari mesin ATM yang dijaga oleh pihak keamanan. Hal ini merupakan langkah waspada, sebab banyak mesin ATM di Kuala Lumpur yang telah dimanipulasi dengan kamera kecil atau alat skimmer yang dapat merekam informasi kartu ATM.
Sama seperti di Indonesia dan belahan dunia lain, setiap taksi resmi di Malaysia menggunakan argo sebagai pematok harga yang harus dibayar sesuai perjalanan.
Tarif taksi di sana juga bervariasi menurut ukuran mobil. Taksi dengan mobil bertipe minivan bisa memuat lebih banyak orang dengan harga lebih mahal. Namun tak sedikit sopir taksi nakal yang mematok argo kuda alias harga yang lebih tinggi.
Jika Anda mengalami hal ini penumpang berhak menolak harga tersebut dan membayar harga yang tertera di argo. Untuk menghindari penipuan, sebaiknya bertanya lebih awal mengenai tarif atau menggunakan aplikasi kendaraan daring.
Ketika berwisata kuliner di kaki lima, terdapat banyak anak-anak kecil yang menjajakan bunga di sepanjang jalan. Meski terlihat malang dan lugu, upah yang diperoleh dari penjualan bunga itu nantinya akan berakhir di tangan para penadah yang mengekploitasi anak-anak tersebut.
Jika melihat harga barang elektronik yang jauh lebih murah dibanding harga pasaran sebaiknya waspada. Tak jarang barang-barang dengan harga yang terlampau murah ternyata adalah barang imitasi.
Insiden ini bahkan tak luput dilakukan di pusat perbelanjaan besar di Kuala Lumpur. Jika ingin beli barang elektronik di sana sebaiknya membeli barang di toko resmi merek barang yang diinginkan.
Warung makan menu lokal dapat dengan mudah ditemukan di penjuru kota. Karena berkonsep prasmanan, wisatawan diperbolehkan mengambil nasi dan lauk sepuasnya.
Kondisi ini terkadang menjadi celah sehingga turis dipatok dengan harga satu porsi nasi campur yang terlampau tinggi. Sebelum kalap menaruh banyak lauk dalam satu piring, baiknya tanya terlebih dahulu harga setiap lauk yang disuguhkan.
Pada sejumlah lokasi di Kuala Lumpur, tak jarang terdapat jaringan WiFi gratis yang menuntut akses akun Facebook atau email pribadi.
Layanan WiFi gratis ini tak selalu menjanjikan. Banyak di antaranya yang menjadi embel-embel penipuan untuk mendapat akses informasi pribadi pengguna.
Sejumlah toko swalayan di Kuala Lumpur dan Penang dikenal sering melakukan penipuan ketika pengunjung melakukan pembayaran di kasir.
Umumnya di malam hari, kasir akan mengalihkan perhatian pembeli dengan mengajak berbincang dan diam-diam menambahkan harga pada bon pembayaran. Untuk terhindari dari modus tersebut, selalu periksa detail pembelian sebelum membayar.