Sungai Eufrat merupakan sungai terpanjang di kawasan Asia Barat yang memiliki peran penting dalam sejarah manusia. Air Sungai Eufrat bersumber dari wilayah timur Turki, mengalir melintasi Suriah dan Irak dan bermuara di Teluk Persia. Tidak jauh dari Sungai Eufrat, dahulu Peradaban Mesopotamia yang terkenal paling maju pada zamannya.
Sungai Eufrat termasuk perairan kuno yang sudah ada sejak zaman prasejarah, catatan tertua tentang Sungai Eufrat menyebutkan bahwa manusia telah menghuni lembah sungai ini jauh sebelum Zaman Jamdet Nasr (3600-3100 SM) dan Zaman Wangsa Perdana (3100-2350 SM). Beberapa situs kuno yang ditemukan di Sungai Eufrat diduga berasal dari peninggalan Bangsa Sumer-Akad seperti Sipar, Uruk, Adab, dan Kis.
Sepanjang sejarah umat manusia belum pernah sekalipun Sungai Eufrat mengering, meskipun lokasinya berada di Jazirah Arab yang dikenal sangat kering. Dalam kepercayaan Agama Islam, mengeringnya Sungai Eufrat merupakan pertanda kiamat bagi kehidupan alam semesta. Bukan sekedar mitos, hal ini ditegaskan dalam berbagai hadist shahih.
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو
Artinya:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai al-furat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat.” (HR Muslim).
Berdasarkan hadist riwayat Imam Muslim tersebut, kiamat tidak akan terjadi sebelum mengeringnya Sungai Eufrat yang nantinya akan menyingkap keberadaan gunung emas didalamnya. Gunung emas tersebut kemudian menjadi rebutan dan menyebabkan manusia saling membunuh dan memutus tali silaturahmi.
Sungai Eufrat mengalir sepanjang 2781 km dengan volume air mencapai miliaran kubik per harinya. Melihat kondisi ini, mustahil kiranya bagi Sungai Eufrat untuk mengering. Terbukti juga sejak manusia menemukan Sungai Eufrat, aliran airnya tak pernah sekalipun kering bahkan hingga sat ini. Namun demikian, Rasul Muhammad SAW bersabda nantinya sungai besar ini akan benar-benar mengering dan membawa benaca besar.
Ribuan tahun telah berlalu sejak Rasul Muhammad SAW bersabda dan Sungai Eufrat belum juga menandakan tanda-tanda akan mengering. Namun beberapa waktu belakangan para ilmuwan menemukan bahwa Sungai Eufrat mulai mengalami defisit air hingga 144 juta kubik. Jika hal ini terus berlangsung, tinggal menunggu waktu saja sampai Sungai Eufrat benar-benar kering.
Menurut para ulama, penyebab kiamat sebenarnya bukanlah dari mengeringnya Sungai Eufrat, melainkan dari perang besar akibat memperebutkan gunung emas yang muncul setelah Sungai Eufrat mengering. Diceritakan bahwa orang-orang akan rela saling membunuh dan memutuskan tali silaturahmi demi mendapatkan hak atas gunung emans tersebut.
عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ قالَ: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: “يُوشِكُ الفُرَاتُ يَحْسِرُ عن كَنْزِ مِنْ ذّهَبِ، فَمَنْ حَضَرَهُ فَلاَ يَأْخُذْ مِنْهُ شَيْئاً” .
Artinya:
“Hampir terbuka al-furat dengan (beirisi) simpanan emas. Siapa yang mendatanginya jangan sekali-kali mengambilnya,” (HR At-Tirmidzi).
Gunung emas di Sungai Eufrat menjadi tanda bahwa kiamat akan semakin dekat. Umat Islam dianjurkan untuk menjauhi gunung emas dan fokus mempersiapkan diri untuk bekal di akhirat. Menurut hadist shahih disebutkan dari 100 orang yang memperebutkan gunung emas, hanya ada satu orang saja yang akan selamat.