” Jika Anda tidak mengetahui koordinat, Anda tidak tahu apakah Anda berdiri di kaki kiri atau di sikunya. Mengingat teknologi GPS masih primitif saat itu, lukisan ini adalah keberhasilan yang luar biasa,” ujarnya.
Dalam sejarah, Marree Man si lukisan terbesar di dunia ini ditemukan pada 26 Juni 1998 oleh seorang pilot yang kebetulan lewat di daerah tersebut.
Baca juga: Misterius, Ini Lokasi yang Tak Bisa Terlacak Bahkan Oleh Google Maps
Penemuan itu sempat menyulut kemarahan suku asli di Australia. Meskipun begitu, tak ada seorang pun yang bisa menyangkal adanya Marree Man tersebut dan kini menjadi ikon penduduk asli Australia.
“Mungkin misteri itu adalah bagian dari daya tariknya. Tapi jujur, saya tidak pernah dipertanyakan oleh publik dan merasa tersindir oleh lukisan tersebut,” kata Pengelola Badan Aborigin Arabana, Lorraine Merrick.
Kini meskipun sudah menginjak ke tahun 20, keberadaan Marree Man masih menjadi misteri.