Jika biasanya tempat wisata mengandalkan keindahan untuk menarik minat wisatawan, maka tak berlaku untuk Wang Saen Suk. Destinasi wisata ini boleh dibilang menawarkan pengalaman yang menakutkan dan mengerikan bagi pengunjungnya.
Setidaknya dengan berkunjung ke wisata ini, pengunjung akan diingatkan tentang betapa mengerikannya alam neraka setelah melewati kematian. Tak heran kalau Wang Saen Suk lebih sering disebut wisata Taman Neraka di Thailand.
Taman Neraka di Thailand ini dibangun menurut ajaran Buddha “Traibhumi Phra Ruang”. Ajaran yang mengandung makna di mana orang yang sudah meninggal akan melewati empat penghitung amal yang menuliskan catatan perbuatan baik dan buruk selama hidup di dunia.
Orang yang memiliki timbangan kebaikan lebih banyak maka akan dimasukkan ke surga, sedangkan yang perbuatan buruknya lebih berat akan dimasukkan ke dalam neraka.
Taman Neraka di Thailand ini menggambarkan betapa mengerikannya siksaan yang akan diterima orang-orang yang masuk ke neraka. Berbagai jenis siksaan yang akan dialami manusia kelak digambarkan melalui patung-patung mengerikan di Wang Saen Suk Hell Garden. Sedangkan sosok berkulit gelap yang memakai celana pendek dan ikat kepala merah merupakan sang penjaga neraka.
Berbagai adegan penyiksaan yang digambarkan melalui patung di Wang Saen Suk seperti dimasukkan ke dalam bejana dengan air mendidih, sebagian ditusuk dengan tombak, dan hukuman menyakitkan lainnya.
Ekspresi para pendosa yang disiksa pun terlihat begitu mengerikan, hingga mampu membuat para pengunjungnya merinding. Namun sisi positifnya, ini akan jadi pengingat agar manusia terus berbuat kebaikan di dunia agar terhindar dari siksaan api neraka.
Nasehat-nasehat tertulis di area Taman Neraka di Thailand juga akan mengingatkan para pengunjungnya agar tak melakukan hal-hal buruk. Salah satu nasehat yang tertulis di sana adalah,
“Mereka yang melakukan korupsi akan dihukum di neraka. Mereka akan dijuluki sebagai roh babi”
Nasehat ini tertulis di sebuah patung manusia berkepala babi. Perbuatan lain yang dicontohkan sebagai perbuatan berdosa di antaranya tidak mendonasikan hartanya, membuat orang lain susah, merusak alam, dan perbuatan buruk lainnya diyakini akan mendapat karma.