Mengenang Ki Enthus Susmono, Dalang yang Telah Mengharumkan Nama Indonesia Lewat Wayang

Dalang Ki Enthus Susmono kerap melontarkan kritikan terkait isu yang dibawakan. Di tangan Ki Enthus, wayang bukan hanya sebagai media hiburan, namun juga sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Duka tengah menyelimuti seniman dan penikmat seni Indonesia. Pada Selasa (14/5), dalang kondang Indonesia, Ki Enthus Susmono seorang dalang wayang kulit terkemuka Indonesia meninggal dunia karena serangan jantung.

Dalang yang akrab disapa Ki Enthus ini merupakan anak semata wayang seorang dalang wayang golek Tegal bernama Soemarjadiharja. Nenek moyang Ki Enthus, R.M. Singadimedja merupakan dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.

Baca juga: Rekomendasi wisata budaya yang wajib dikunjungi

Ki Enthus, sosok dalang yang cerdas, kreatif, inovatif. (Foto/ Hoklekio)

Lahir di tengah-tengah keluarga yang memiliki darah seni pewayangan, Ki Enthus tumbuh menjadi dalang terkemuka di Indonesia.

Sebagai seorang dalang, Ki Enthus dikenal sangat kreatif, inovatif, serta intensitas eksplorasi yang tinggi. Dia begitu mahir dalam mendesain wayang-wayang modern seperti wayang Goergo Bush, Saddam Hussein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik, dan lainnya.

NurSholeh nanggap dalang Ki Enthus. (Foto / Tribuntravel.com)

Jika Anda mengenal wayang dengan kesenian yang membosankan, tak demikian dengan penampilan wayang dari Ki Enthus.

Gaya Ki Enthus menampilkan seni wayang yang masih segar dan modern. Hal inilah yang membuat pertunjukkannya selalu penuh kejutan. Tak heran, pertunjukkannya selalu bisa diterima oleh berbagai elemen masyarakat.

Baca juga: Karya Body Painting yang berbaur dengan alam

Ki Enthus adalah sosok dalang yang selalu mengikuti perkembangan zaman di mana kisah-kisah pewayangan yang dibawakannya mengadaptasi dari isu-isu terkini. Kepekaannya melihat ketertarikan masyarakat terhadap topik yang masih hangat membuatnya tampil dengan gaya berbeda dari dalang pada umumnya.

Dia pun kerap melontarkan kritikan terkait isu yang dibawakan. Di tangan Ki Enthus, wayang bukan hanya sebagai media hiburan, namun juga sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Kecintaannya pada wayang dan keahliannya meramu pertunjukkan, mengantarkan Ki Enthus pada prestasi-prestasi besar.

Tahun 2005, dia terpilih menjadi dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diselanggarakan di Taman Budaya Jawa Timur. Kemudian, pada tahun 2008, terpilih mewakili Indonesia dalam event Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.

Prestasi lainnya, ratusan karyanya juga tersimpan dalam museum di berbagai negara seperti Belanda, Jerman, dan New Mexico.

Selamat jalan Ki Enthus Susmono, dalang wayang kulit yang melegenda. (Fot0/ brilio.net)

Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Selamat jalan Ki Enthus Susmono. Jasadmu mungkin sudah tak lagi ada di bumi, tapi karya, prestasi, dan segala kebaikan yang telah dilakukan untuk masyarakat Indonesia akan selalu dikenang di hati.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU