Mengenal Sonobudoyo, Museum yang Konsisten Gelar Pementasan Wayang

Museum Sonobudoyo, Yogyakarta merupakan museum yang hingga saat ini konsisten menggelar pertunjukan wayang. Apalagi fakta tentang museum ini, simak yuk.

SHARE :

Ditulis Oleh: Syaiful Millah

14 tahun yang lalu, tepat pada tanggal 7 November 2003 Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Untuk itulah setiap tanggal 7 November, beberapa daerah mengadakan kegiatan bertemakan wayang sebagai bentuk apresiasi terhadap wayang Indonesia. 

Baca juga peringatan Hari Wayang Dunia ke 14 yang digelar di Solo dengan klik disini

Meski merupakan sebuah “warisan”, wayang dinilai sebagai aset berharga bagi Indonesia. Hingga sekarang masih ada daerah yang rutin menggelar pementasan wayang. Salah satunya adalah Museum Sonobudoyo, Yogyakarta.

Bisa dibilang, museum Sonobudoyo merupakan satu-satunya yang hingga sekarang masih menggelar pementasan wayang rutin setiap harinya, kecuali pada hari minggu dan hari-hari libur. 

Berikut ini merupakan fakta-fakta museum Sonobudoyo yang perlu kalian ketahui: 

Awalnya merupakan yayasan seni budaya lintas daerah

Museum Sonobudoyo awalnya merupakan yayasan dibuat oleh orang asing dan pribumi.

Sonobudoyo dahulu merupakan sebuah yayasan yang bernama Java Instituut, bergerak dibidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok yang berdiri pada tahun 1919. Hingga kemudian pada tahun 1292, kongres yang diadakan menghasilkan keputusan untuk mendirikan museum di Yogyakarta. 

Lama proses berjalan, museum ini akhirnya diresmikan pada tahun 1935 oleh Sri Sultan Hamengkubuwana VIII sebagai museum Sonobudoyo. Saat ini, museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah yang ada di Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.

Merupakan salah satu museum terlengkap di Indonesia

Salah satu koleksi wayang yang ditampilkan di Museum Sonobudoyo.

Museum yang berbentuk rumah joglo ini ternyata merupakan museum terlengkap di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta, dengan memuat beragam koleksi kesenian dan kebudayaan. 

Sonobudoyo adalah museum yang bersifat umum dengan memiliki 10 jenis koleksi yang dipajang di kawasan museum. Di dalam kawasan Sonobudoyo, kita akan bisa melihat benda-benda sejarah seperti keramik pada masa batu, wayang kulit, keris, topeng dan lain sebagainya.

Adapun koleksi-koleksi benda seni dan budaya yang ada di Museum Negeri Sonobudoyo, yaitu Koleksi Geologi, Koleksi Biologi, Koleksi Etnografi, Koleksi Arkeologi, Koleksi Historika, Koleksi Numismatika , Koleksi Filologika, Koleksi Keramologika, Koleksi Senirupa dan Koleksi Tehnologi.

Mengadakan pagelaran wayang rutin dan konsisten

Sonobudoyo hingga saat ini masih konsisten mengadakan pagelaran wayang berdurasi singkat.

Dulu di Indonesia masih banyak tempat-tempat yang mengadakan pagelaran wayang rutin setiap malam, semalaman suntuk. Namun sekarang, bisa dibilang Museum Sonobudoyo merupakan satu-satunya museum yang masih konsisten menggelar pementasan wayang. 

Dengan durasi yang dipersingkat menjadi 2 jam, Sonobudoyo menghadirkan para dalang yang siap memainkan wayang setiap malamnya. Kecuali pada hari minggu (malam senin) dan hari-hari libur. 

Siapapun yang ingin menonton pertunjukan wayang bisa langsung datang ke Museum Sonobudoyo pada pukul 8 hingga 10 malam, dengan membayar tiket masuk sebesar 20.000.

Baca juga rangkaian kegiatan Jogja International Heritage Festival dalam rangka hari wayang dunia, klik disini 

Informasi umum Museum Sonobudoyo

Gerbang depan Museum Negeri Sonobudoyo, Yogyakarta.

Museum Sonobudoyo ini berlokasi di Jalan Trikora No. 6, Yogyakarta. Buka hari selasa-minggu pukul 08.00 hingga 15.30, kecuali hari jumat hanya sampai pukul 14.00.

Biaya tiket masuk sebesar 3000 rupiah untuk orang dewasa dan 2500 rupiah untuk anak-anak, sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebasar 5000 rupiah. Untuk tiket masuk menonton pagelaran wayang sebesar 20.000 rupiah per orang. 

Terdapat beberapa ruang pameran dalam museum ini, yaitu ruang wayang, senjata, topeng, batik ukir, logam, mainan, purbakala dan ruang Bali yang akan membawa para pengunjung semakin mengenal seni dan budaya Indonesia. 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU