Tiket pesawat kini lebih terjangkau bila dibandingkan dengan masa dahulu. Pada waktu zaman dulu, tiket penerbangan termasuk dalam barang mewah.
Telegraph membandingkan harga tiket pesawat dengan rute yang sama, dari London ke New York, beberapa dekade terakhir.
Pada 1955, tiket penerbangan London ke New York dihargai 5.412 Poundsterling atau setara Rp101 juta. Pada 1958 harga tiket tersebut turun menjadi 3.842 Poundsterling atau setara Rp65 juta.
Pada 1960 menjadi 1.836 Poundsterling atau setara Rp35 juta, pada 1977 menjadi 999 Poundsterling atau setara Rp18,5 juta, 1981 menjadi 710 Poundsterling atau setara Rp 13,2 juta, dan kini pada 2018 menjadi 223 Poundsterling atau setara Rp 4,2 juta.
Perubahan terbesar terjadi pada 1978, ketika industri penerbangan Amerika Serikat merancang ulang peraturan. Sebelum tahun tersebut, rute dan harga tiket penerbangan diatur oleh pemerintah. Maskapai hanya bersaing dalam hal pelayanan.
Dengan adanya peraturan baru, banyak maskapai baru masuk dan kompetisi bisnis penerbangan semakin menjadi dan terus terjadi hingga saat ini. Tercatat sejak 1978, harga tiket penerbangan turun menjadi 40 persen. Kemudian, maskapai membuat kelas bisnis dan ekonomi, serta muncul maskapai dengan biaya minimalis.
Ternyata dengan semakin murahnya biaya tiket, ada yang dihilangkan maskapai untuk tetap mendapat keuntungan.
Contohnya ruang kaki semakin sempit karena bangku yang kian rapat. Pada 1980-an, ruang kaki masih 86,36 sentimeter. Sekarang semakin menyempit menjadi 78,74 sentimeter. Fasilitas lain yang dihilangkan ialah perihal pelayanan makanan.
¨Dulu alat makan kami ada keramik China, kristal, dan perak. Penumpang disajikan kopi, cocktail, makan siang dengan anggur merah terbaik. Dilanjutkan dengan teh sore dan camilan kue serta minuman beralkohol. Dekat ke New York disajikan champagne dan canape. Penumpang tidak butuh film dan musik, terlalu sibuk makan,” jelas Barbara Halbert, pramugari dari maskapai BOAC yang aktif dari tahun 1960 awal, dilansir Telegraph.