Alasan Mengapa Makanan di Pesawat Rasanya Tidak Enak

Makanan yang disajikan dalam pesawat tersebut kerap dikeluhkan penumpang. Banyak yang bilang, makanan di pesawat rasanya tidak enak.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Saat melakukan penerbangan, awak kabin biasanya akan menyajikan makanan untuk para penumpang. Jika penerbangan menempuh waktu kurang dari 2 jam, penumpang hanya peroleh snack atau makanan ringan berupa roti dan air mineral. Sedangkan untuk penerbangan dengan jarak tempuh lebih panjang, pihak maskapai akan menyediakan menu makanan berat seperti nasi, mie goreng, atau sandwich.

Baca juga: Cara pembuatan makanan di pesawat secara masal, dibuat khusus berbeda dengan cara masak di restoran pada umumnya

Namun, makanan yang disajikan dalam pesawat tersebut kerap dikeluhkan penumpang. Banyak yang bilang, makanan di pesawat terasa hambar bahkan asin.

Kenapa bisa demikian? Berikut beberapa alasan mengapa makanan di pesawat rasanya tidak enak.

Perubahan rasa secara otomatis saat berada di ketinggian tertentu

Pengaruh ketinggian pesawat jadi alasan mengapa makanan di pesawat rasanya tidak enak. Foto dari shutterstock

Menurut Direktur In-Flight Dining & Retail American Airlines, Russ Brown, kuncup lidah dan indera pencium merupakah dua hal pertama yang hilang pada ketinggian 30.000 kaki.

“Rasa adalah kombinasi keduanya, dan persepsi kita tentang rasa asin dan manis turun ketika berada di ruang bertekanan udara,” katanya.

Tingkat kelembaban pun berpengaruh terhadap rasa

Makanan pesawat ekonomi paling enak di dunia minim penggunaan tempat makan plastik sekali pakai. Foto dari tripadvisor

Sedangkan hasil penelitian Institut Fraunhofer untuk Fisika Pembangunan di Jerman menyebutkan bahwa saat pesawat menjelajah lebih tinggi, tekanan udara turun sementara tingkat kelembaban di kabin berkurang tajam. Pada ketinggian 30.000 kaki, kelembaban kurang dari 12 persen – lebih kering dibandingkan sebagian besar gurun pasir.

Kombinasi antara kondisi kering dan tekanan rendah menurunkan sensitivitas kuncup lidah untuk mengecap rasa manis dan asin sekitar 30 persen.

Bumbu yang ditambahkan ke dalam makanan di pesawat kurang pas

Makanan dibuat dalam jumlah besar. Foto dari Garuda-Indonesia.com

Chef- chef yang bertugas mengolah makanan di pesawat mendapatkan tugas yang tidak mudah. Mereka dituntut menemukan rasa yang pas. Hal ini cukup sulit karena rasa makanan di dalam pesawat dipengaruhi oleh faktor ketinggian.

Sebuah penelitian menemukan fakta yang menarik. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan ketika berada di ketinggian 35.000 kaki, rasa manis dan asin pada makanan memang hilang. Namun, rasa asam, pahit, dan rempah-rempah hampir tidak mengalami perubahan.

Baca juga: Mengintip Menu Makanan di Pesawat Singapore Airlines yang Bisa Kurangi Jet Lag

Oleh sebab itu, chef pengolah makanan pesawat dalam jumlah masal disarankan untuk menambahkan garam dan bumbu lebih banyak dibandingkan volume yang diberikan saat memasak di restoran.

Juru masak eksekutif pesawat United Airlines, Garry McLoughlin mengatakan ia meggunakan rempah-rempah yang melimpah agar makanan di pesawatnya bercita rasa lebih mantap.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU