Desa Suwanting adalah desa kecil terletak di Dusun Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Lokasinya sekitar 4 km dari gardu pandang Ketep.
Jalur yang pertama kali dibuka atas inisiatif pemuda atau komunitas pemuda di Dusun Suwanting ini tentu tak lepas juga atas restu dari sesepuh desa untuk membuka jalur ini.
Dibuka sejak tanggal 15 maret 2015 lalu jalur ini mulai di buka diresmikan dan sudah bisa dinikmati oleh para pendaki.
Sebelum melakukan pendakian pada jalur Suwanting ini kita bisa melakukan registrasi terlebih dahulu di pos perizinan yang dibangun sebelum gapura memasuki jalur pendakian.
Percayalah, jalur Suwanting ini jalur yang bisa dibilang akan ‘membius’ mata, pikiran dan hati para pendaki! Bagaimana tidak, hijaunya rerumputan, ladang pertanian yang terlihat subur, ramahnya para penduduk di Desa Suwanting ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam.
Ketersediaan air yang melimpah di setiap pos nya, dari beberapa keterangan para ranger dan para saver, Gunung Merbabu via suwanting ini memang benar-benar dijaga dan dilestarikan ketersediaan airmya, di setiap pos-pos sumber mata air memang sengaja disediakan untuk para pendaki.
Ada beberapa bak-bak besar atau gentong air yang mengalir melalui pipa-pipa dari pemukiman warga sampai ke pos terakhir Gunung Merbabu via Suwanting ini.
Ada 3 pos untuk sumber air yang disediakan, akses jalur ke pos airnya pun cukup mudah dilalui karena satu jalur dengan jalan setapak yang dilewati para pendaki. Sesekali para saver dan tim dari basecamp pun melakukan pengecekan untuk pipa dan gentong-gentong air yang cukup untuk para pendaki.
Jalur Suwanting bisa dibilang relatif aman para pendaki, dalam hal ini mengenai kemungkinan adanya pendaki yang hilang atau tersesat di gunung.
Sebelum melakukan pendakian, para tetua desa atau saver Gunung Merbabu memberikan pengarahan kepada para pendaki, bagaimana karakteristik jalur yang akan dilalui dan pantangan apa saja yang tidak boleh dilanggar.
Bagi para ranger dan saver keamanan pendaki adalah prioritas mereka, bagi mereka melayani pendaki semaksimal mungkin adalah tugas mulia. Dan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti halnya yang banyak terjadi di gunung – gunung yang familiar tersebut “pendaki hilang” para ranger bekerjasama dengan pihak TNGM (Taman Nasional Gunung Merbabu) dan instansi terkait yang pastinya para ranger akan senatiasa 100% memikul segala tanggung jawab dan resiko terburuk.
Tetapi menurut keterangan para ranger yang sempat saya temui, mereka para ranger mengungkapkan selama ini belum ada kasus untuk pendaki hilang di jalur tersebut. Tak lupa juga keramahan masyarakat sekitar yang selalu menyambut dengan hangat para pendaki yang hanya sekadar mampir atau pun mempersiapkan pendakiannya.
Sejauh mata memandang yang ada hanyalah hijau dan hijau, beginilah Merbabu, sabana gunung yang selalu membius para pendaki untuk singgah sejenak mendirikan rumah kecil mereka dan kembali lagi untuk menikmatinya.
Karakter bukit sabana yang mirip seperti punukan sapi atau unta, melikuk – likuk dan membentang luas di sertai warna hijau yang semakin membuat para pendaki betah berlama-lama bermain bahkan berlari di hamparan hijau sabana gunung tersebut.
Selain gunung yang sudah memanjakan kita, Suwanting juga punya pesona lain. Para pendaki akan dimanjakan dengan wisata-wisata alam di sekitar Gunung Merbabu, di antaranya :
– Ketep Pass: berjarak 4km sebelum Kamu memasuki kawasan basecamp dari arah Jogja.
– Hutan Pinus Top Selfie Outbound: berjarak 5km sebelum Kamu memasuki kawasan basecamp dari arah Boyolali
– Wisata Petik Strawberry Banyuroto: berjarak 5km sebelum Kamu memasuki kawasan basecamp dari arah Salatiga
***
Kalian mau coba? Jangan lupa siapkan peralatan yang memenuhi standarisasi pendakian.
Jangan ‘main-main’ dengan alam, karena alam nggak akan pernah bisa Kamu duga. Jangan meninggalkan apapun di sana selain jejak kaki, jangan mengambil apapun juga selain foto dan kenangan.
Puncak bukan yang utama, nikmati proses perjalanan dan kembali pulang lah dengan selamat membawa cerita indah