Membaca nama kuliner khas daerah Simeulue, Aceh ini mungkin Anda akan sedikit mengernyitkan dahi. Maklum, istilah (maaf) memek memang kurang lazim diucapkan atau pun dituliskan.
Memek, salah satu kuliner khas daerah Simeulue, Aceh ini termasuk dalam jajaran kuliner khas yang wajib dicoba saat bertandang ke daerah Serambi Mekah.
Meski memiliki nama yang kurang lazim, tapi memek Simeulue sangat enak. Apalagi buat Anda penyuka hidangan manis.
Kuliner tradisional khas Simeulue ini terbuat dari beras ketan putih yang digongseng bersama pisang, santan dan gula.
Sekilas, kuliner ini terlihat mirip seperti oat yang dicampur pisang. Rasanya manis dengan aroma pisang yang menyeruak hingga ke hidung. Beras ketan yang digongseng memberikan tekstur renyah. Rasanya benar-benar nikmat.
Namun, untuk mendapatkan kuliner ini cukup susah karena makanan ini hanya disajikan saat momen penting saja seperti selama bulan puasa, Hari Raya Idul Fitri, dan perayaan masyarakat Aceh lainnya.
Selain itu, memek Simueleu ini pun sering kali disajikan untuk menghormati para tamu yang berasal dari berbagai daerah. Konon, kuliner ini merupakan peninggalan raja yang sudah ada sejak zaman dulu di Simeulue.
Jika Anda penasaran dengan kuliner Memek Simeulue ini, berkunjunglah ke Aceh pada bulan puasa nanti. Menu ini sangat coco sebagai menu buka puasa. Biasanya, banyak orang yang menjajakan kuliner ini. Untuk harganya, satu mangkuk memek dibanderol Rp10 ribu.