Masyarakat Pulau Kucing di Jepang Mulai Keluhkan Sikap Wisatawan

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

Salah satu wisata yang kini kian populer di Jepang adalah cat heaven island atau pulau yang banyak dihuni oleh kucing. Jika Anda ingin melihat ratusan kucing-kucing hidup berdampingan dengan warga lokal di pulau-pulau kecil di Jepang, Anda dapat mengunjungi Pulau Ainoshima di Fukuoka atau Pulau Tashirojima di Miyagi. Bagi pecinta binatang terutama kucing, mengunjungi pulau-pulau ini pasti akan sangat menyenangkan!

foto dari atlasobscura.com

Di Pulau Tashirojima, jumlah kucing bahkan lebih besar daripada jumlah manusia. Kucing-kucing di pulau ini bak dewa, karena masyarakat setempat mempunyai kepercayaan bahwa memberi makan kucing akan membawa kekayaan dan keberuntungan, mereka memperlakukan kucing dengan istimewa. Akhirnya populasi kucing sekarang lebih besar dari populasi manusia di pulau itu.

Dalam kurun waktu 50 tahun terakhir, angka populasi di pulau ini menurun dari 1000 menjadi 100, dan kebanyakan penduduk di pulau ini berusia lanjut, lebih dari 60 tahun.

Tak hanya di Pulau Tashirojima, di Pulau Ainoshima, Anda juga dapat dengan mudah menemukan kucing liar yang bersandar di bebatuan, atau sedang tertidur di jalanan.

Pulau ini hanya berjarak 20 menit dengan menggunakan kapal feri jika Anda berangkat dari bagian selatan Fukuoka. Di Pulau kecil ini, terdapat kurang lebih 100 ekor kucing dengan jumlah penduduk 280 orang. Setahun belakangan ini, jumlah wisatawan yang datang ke pulau ini terus meningkat, karena kucing-kucing lucu dari Pulau Ainoshima ini memang memancing kehadiran para wisatawan.

foto oleh atlasobscura.com

Berkat daya tarik kucing tersebut, pulau-pulau ini banyak menerima wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Secara perekonomian, warga lokal terbantu dengan kehadiran para wisatawan yang membeli makanan di restoran mereka, atau yang menggunakan transportasi umum menuju ke pulau ini.

Namun ternyata, belakangan warga lokal mengeluhkan perilaku para wisatawan yang dianggap tidak menaati aturan dan bertindak sembrono.

Misalnya mengenai larangan memberi makan kucing. Tetap saja banyak wisatawan yang tidak mengindahkan aturan tersebut dan tetap memberi makan kucing. Ya, di sana memang terdapat aturan yang ditulis dalam bahasa Jepang, Inggris, dan Korea, yang menyebutkan bahwa wisatawan tidak diperkenankan memberi makan kucing-kucing liar tersebut, meski boleh bercengkerama dan berfoto bersama para kucing.

Perlu Anda ketahui, meski kucing-kucing di pulau ini tidak dipelihara perseorangan (terdapat larangan menjadikan kucing tersebut sebagai hewan peliharaan), namun kucing tersebut tetap terawat dan diberi makan dengan baik oleh para relawan di pulau ini.

Foto dari atlasobscura.com

Selain itu, warga lokal juga mengeluhkan seringnya wisatawan bertindak sembrono dengan membuang sampah sembarangan atau kurang tertib dalam menggunakan fasilitas pulau, seperti toilet umum. para warga lokal menganggap perubahan yang terjadi di pulau mereka akibat banyak dikunjungi oleh wisatawan ini mulai mengganggu keberlangsungan hidup mereka seperti biasanya yang nyaman dan damai.

Semoga saja selanjutnya baik warga lokal, kucing-kucing liar, maupun para wisatawan dapat hidup berdampingan dan membiasakan diri dalam atmosfer pariwisata yang sedang maju-majunya, seperti pulau kucing ini.

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU