Tim Arkeolog dari Australian National University mengumukan berhasil menemukan situs pemakaman anak kuno di Gua Makpan, Pulau Alor, NTT, Indonesia. Berdasarkan hasil uji karbon diketahui bahwa situs pemakaman ini berumur 8.000 tahun. Penemuan ini menjadi sangat berharga karena memberikan pengetahuan tentang praktik penguburan di masa prasejarah.
Situs Makam Kuno di Pulau Alor, Indonesia ini adalah satu-satunya yang ditemukan berasal dari awal pertengahan masa Holosen. Keterangan dari pemimpin riset ini, Dr Sofia Samper Carro, menyatakan bahwa anak yang dikubur berusia empat sampai delapan tahun. Diduga jasad anak tersebut dimakamkan melalui prosesi upacara adat yang berlaku pada zaman itu.
Pendapat ini diperkuat dengan ditemukannya batu yang dulu diwarnai di bawah kepala jenazah. Dalam prosesi pemakaman ini, tulang panjang di lengan dan kaki sang anak dipisahkan karena tidak ditemukan lagi, serta sebagian wajahnya diwarnai dengan pigmen merah. Prosesi pemakaman semacam ini adalah sesuatu yang umum dilakukan di dunia kuno.
Meskipun demikian, alasan kenapa tulang panjang di bagian lengan serta kaki harus dihilangkan masih menjadi misteri. Namun ini sepertinya erat kaitannya dengan sistem kepercayaan ketika itu. Pada periode yang sama , praktik pemakaman seperti ini juga dapat ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia, mulai dari Jawa Tengah, Kalimantan, dan Flores di NTT.
Penemuan situs makam kuno di NTT, Indonesia ini bukanlah hal baru. Pada tahun 2001, gabungan tim arkeologi dari Australia dan Indonesia juga telah berhasil menemukan fosil manusia purba jenis baru yang bertubuh pendek di Gua Liang Bua, Flores. Bernama Homo floresiensis, keberadaan manusia purba ini menjadi bukti Ebu Gogo, makhluk mitologi di NTT, pernah ada.
Homo floresiensis berbeda dengan manusia purba yang ditemukan karena bertubuh pendek dengan tulang tengkorak sedikit memanjang dan rendah. Volume otaknya hanya 38 cc, jauh lebih kecil dari Homo erectus (1.000 cc) dan Homo sapiens (1.400 cc). Makhluk ini hidup pada 94.000-13.000 tahun lalu dan pernah berada satu masa dengan manusia modern saat ini.