Kronologi Meninggalnya Pendaki Malaysia Saat Gempa Lombok

Kini masih ada 530 masih terjebak di Gunung Rinjani pascagempa bumi. 135 dari 530 pendaki merupakan warga negara asing.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil mengidentifikasi seorang warga negara Malaysia yang menjadi korban gempa bumi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7). Menurut data, WN Malaysia yang menjadi korban bernama Siti Nur Ismawida.

Sempat tersiar kabar bahwa wanita umur 30 tahun tersebut meninggal saat melakukan pendakian. Namun kabar tersebut ternyata salah. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

“Korban meninggal dunia disebabkan tertimpa dinding rumah yang roboh,” ujar Sutopo dalam akun Twitter pribadinya pada Senin (30/7.

Baca juga: Dubai Gempa Hebat, Ternyata Indonesia Penyebabnya!

@inilahlombok

Diketahui, Siti berencana mendaki dengan rekan-rekannya. Ia diketahui berada di dalam kamar kecil ketika gempa berlangsung.

Pendaki Khairul Azim memaparkan bahwa Siti merupakan sekelompok kecil pendaki yang berpapasan dengannya.

“Korban berada di dalam kamar kecil ketika gempa berguncang. Seluruh bangunan runtuh dan menghancurkannya. Situasi di sini tadi sangat sibuk dan kami masih mencoba untuk melakukan kontak dengan pendaki Malaysia lainnya,” ujarnya dilansir dari New Straits Times Press.

Baca juga: Gaya Liburan Menteri Termuda Malaysia yang Super Tampan

Ucapan berkabungpun datang dari berbagai penjuru Malaysia atas meninggalnya pendaki Malaysia ini. Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Shaddiq yang terkenal tampan pun ikut mengucapkan bela sungkawa.

Melansir dari Viva, kini masih ada 530 masih terjebak di Gunung Rinjani pascagempa bumi. 135 dari 530 pendaki merupakan warga negara asing.

“Dari data kami terbaru ada 530 pendaki. Ada beberapa kelompok itu 135 pendaki adalah warga negara asing. Dari Thailand dan kemungkinan Amerika Serikat,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU