Dinukil dari Lonely Planet pada 23 Januari 2020 lalu, Kota Tokyo di Jepang dinobatkan sebagai destinasi wisata tujuan backpacker termahal di Asia. Kota Tokyo menempati peringkat paling atas, diikuti dengan Macau, Hong Kong, Singapura, dan Seoul. Penyusunan peringkat ini dilakukan oleh Alpha Travel Insurance, salah satu tour operator kenamaan Inggris.
Dasar yang digunakan untuk penentuan peringkat adalah harga rata-rata hostel permalam, dua kali perjalanan dengan transportasi umum lokal, tiga kali makan, tiga gelas bir, dan satu tiket masuk ke tempat wisata. Sumber data ini berasal dari Price of Travel Desember 2019 yang dikonversikan dari mata uang negara tersebut ke dollar AS atau Pounsterling.
Kota Tokyo adalah ibukota Kekaisaran Jepang sejak tahun 1869 setelah dahulu berada di Kota Kyoto. Dari sederet kerajaan yang masih eksis di dunia, Kekaisaran Jepang adalah yang paling kuat karena menguasai perekonomian dunia bersama China dan AS. Sebelum menjadi ibukota negara, Tokyo bernama Edo ketika Shogun Tokugawa Ieyasu menjadikan kota ini sebagai markas besar pada 1603.
Ratusan tahun telah berlalu, kini Tokyo telah menjelma menjadi wilayah metropolitan tepadat di dunia. Meskipun demikian, Kota Tokyo sarat dengan peninggalan budaya Jepang, sehingga selalu ramai oleh kunjungan wisatawan. Pemandangan Kota Tokyo juga selalu indah di sepanjang musim, salju saat musim dingin, sakura saat musim semi, bukit sejuk saat musim panas, dan dedaunan kering saat musim gugur.
Tahun 2020, pergi ke Tokyo dengan maskapai low cost seperti Air Asia rute Jakarta-Tokyo Haneda (via KLIA2) berada pada kisaran harga Rp 5,6 juta pulang-pergi tanpa bagasi. Akomodasi kamar single-bed bintang 2 adalah JPY 3000-5000, sedangkan untuk kamar double-bed sekitar JPY 6000-8000. Transport lokal dapat menggunakan subway berkisar JPY 200 per trip, dapat lebih murah jika beli subway pass. Satu kali makan rata-rata JPY 400-600 berupa ramen, beef bowl, atau curry rice.