Kota Toboali adalah salah satu kota teramai yang ada di Bangka Selatan. Selain terkenal dengan gugusan pulau dan pantainya, Kota Toboali yang mungil kecil ini juga punya banyak kejutan buat Kamu. Banyak wisatawan yang nggak ngira kalau di tempat ini bisa melakukan berbagai hal, kayak misalnya:
Nggak jauh dari pusat Kota Toboali ada sebuah benteng tua peninggalan Belanda. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1825 oleh pemerintahan kolonial Belanda kala itu dan digunakan sebagai benteng perlindungan.
Benteng ini terletak tepat di sekitar garis pantai, namun letaknya cukup di atas. Jadi kalau Kamu berdiri di ujung benteng, maka yang akan terlihat adalah pemandangan laut luas. Cantik sekali!
Benteng ini awalnya memiliki luas lebih dari 2 hektar. Namun saat ini hanya tinggal reruntuhannya saja. Ada satu monumen rudal di bagian depannya. Di dalam benteng terdapat banyak ruang yang sudah mulai berlumut dan ditumbuhi pohoh besar. Yang cukup unik adalah, pohon-pohon besar ini jadi tempat favorit buat nongkrong warga setempat sambil hunting foto. Akar pohon yang sudah menjalar ke dinding benteng justru membuat beberapa sudut ruangan Benteng Toboali makin instagenik.
Ajang Kopi Tiam ini letaknya tepat di Jalan Sudirman. Warung kopi ini buka setiap hari dari jam 04.30 WIB, atau kadang sedikit lebih siang tergantung si pemilik warkop. Tapi yang jelas warkop ini selalu buka saat pagi hari.
Ajang Kopi Tiam ini selalu penuh warga lokal saat pagi hari. Mereka bahkan ngobrol santai sambil membahas soal politik dan banyak hal lainnya. Kalau Kamu termasuk orang yang nggak bisa melewatkan pagi tanpa kopi, tempat ini adalah tempat yang cocok banget buat Kamu. Kan enak tuh bisa ngopi sambil kenalan lebih dekat sama warga lokalnya.
Warung kopi ini sebetulnya nggak beda jauh dengan warkop lainnya. Punya kopi yang rasanya khas, dan juga ruangan kecil yang cantik dan fotogenik. Di dinding warkop ini banyak dihiasi mural untuk latar foto-foto. Mural-mural ini adalah hasil karya seorang peserta Toboali City on Fire Season 1 tahun 2016 lalu. Namanya Tulus, peserta lomba mural dari Jogja yang pergi ke Kota Toboali dengan menggunakan motor vespa seorang diri.
Terlepas dari cerita pelukis mural ini, warung Kopi Tiam 888 juga punya pemilik yang super ramah. Nggak segan saat diajak ngobrol dan berbagi cerita tentang sejarah masa lalu Kota Toboali. Sebab usut punya usut nih, leluhur mereka adalah pemilik rumah pertama di tanah Toboali. Bahkan sampai sekarang rumah tersebut masih ada lho di Kota Toboali, tepatnya di kawasan pecinan.
Salah satu oleh-oleh khas dari Bangka adalah kue Bong Li Piang, atau banyak juga yang menyebutnya kue pia. Kue ini empuk dan berisi selai nanas yang manis. Sekali gigit dijamin nggak bakal mau berhenti.
Nah, di tempat pembuatan kue Bong Li Piang W58, Kamu nggak cuma bisa beli oleh-oleh, tapi bisa juga lihat langsung proses pembuatannya. Kamu akan lihat gimana kue-kue ini dibuat manual dengan tangan tanpa bantuan mesin sama sekali.
Satu hal yang bikin kue ini makin unik adalah, cetakan yang dipakai untuk proses pembuatannya cuma ada satu. Dan cetakan itu adalah cetakan yang sama sejak puluhan tahun lalu. Jadi sampai dengan generasi ketiga cuma ada satu cetakan kayu yang khas untuk mencetak semua kue Bong Li Piang tersebut.
Kamu bisa datang ke alamat Jalan Air Lingga, Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali. Kalau bingung, langsung aja tanya sama warga lokal, mereka pasti tahu kok.
Kemplang juga jadi salah satu pilihan oleh-oleh khas Bangka. Karena Toboali sendiri terkenal dengan hasil lautnya yang berlimpah dan beragam, maka nggak heran kalau di kota ini ada banyak makanan hasil olahan ikan yang bisa jadi oleh-oleh, salah satunya ya kemplang ini.
Di Juli’88 Kamu bisa lihat langsung, bahkan ikut mencoba membuat atau memanggang kemplang. Di tempat ini kemplang dipanggang manual satu demi satu, jadi kualitasnya terjaga.
Ikan yang digunakan pun ikan pilihan. Nggak semua ikan tengiri bisa dijadikan kerupuk kemplang Juli’88. Cuma yang berkualitas dan memenuhi syarat yang bakal dibikin. Meski harganya sedikit lebih mahal, tapi Kamu bisa dapet ilmu lebih lho di sini.
Datang aja ke Jl. Jenderal Sudirman nomor 126, di situlah toko Juli’88 berada.
Lagi-lagi Kamu nggak cuma bisa beli tapi bisa ikutan bikin terasi belacan juga. Terasi belacan Toboali udah tersohor banget kelezatannya. Olahan udang ini jadi oleh-oleh favorit tiap kali ada wisatawan yang datang, terutama saat ada ibu-ibu atau cewek.
Kamu bisa lihat langsung proses pembuatan terasi yang dibuat manual dengan cara ditumbuk. Kamu bisa juga mencoba membuat terasi sendiri.
Selain terasi, ada juga rusip, yaitu hasil fermentasi ikan yang hasilnya seperti saus. Rusip ini siap dimakan, tapi bakal lebih mantap kalau dicampur dengan bawang merah mentah dan cabe yang diiris. Siap jadi teman lalapan saat makan!
Kue tabok ini nama lain dari martabak manis. Cuma bedanya kue tabok ini lebih manis dan gurih. Selain itu ada juga jenis kue tabok tiker, alias tipis dan kering. Jadi lebih kriuk dan nggak terlalu basah.
Kue tabok ini banyak dijual di sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Jadi kalau ke Toboali, jangan lupa beli kue taboknya. Kalau nggak beli, liburanmu bakal terasa kurang nabok!
Pantai Nek Aji ini deket banget sama Benteng Toboali. Di Toboali hampir semua pantainya landai dan berpasir putih, begitu juga dengan Pantai Nek Aji ini.
Tempat ini cocok jadi tempat bersantai saat sore hari. Ombaknya yang kecil dan hamparan garis pantai yang panjang bikin Kamu lebih asyik juga kalau mau mainan air.
Meski sering ramai, tapi pantai ini tetep asyik kok buat menghabiskan sore harimu.
***
Semua hal ini bisa Kamu lakukan di Kota Toboali, dan cukup dengan jalan kaki kalau Kamu menginap di area sekitaran Jalan Jenderal Sudirman. Mungkin kalau pas lagi santai di hotel bisa deh itu mampir ke tempat-tempat di atas. Siapa tahu kan bisa jadi pengalaman yang beda buat travelingmu.