Jika dibandingkan dengan Petra, Madain Saleh memang kurang populer bagi sebagian besar wisatawan di dunia. Madain Saleh merupakan salah satu kota kuno di wilayah Arab Saudi yang penduduknya musnah diazab oleh Allah SWT karena ingkar dan berlaku syirik. Penduduk Kota Madain Saleh adalah Bangsa Tsamud yang sangat unggul pada masanya.
Madain Saleh secara bahasa bermakna Kota dari Nabi Saleh AS, letaknya di bagian utara Hijaz sekitar 25 km dari Kota Al-Ula. Jarak antara Madain Saleh dengan Kota Madinah sekitar 450 km, sedangkan dari Makah sekitar 900 km. Lokasi Madain Saleh sangat strategis karena menjadi rute penting dalam perdagangan kuno, menghubungkan selatan Semenanjung Arab ke utara menuju Mesopotamia, Suriah, dan Mesir.
Sebelum dikenal sebagai Madain Saleh, kota kuno ini awalnya bernama Al-Hijr atau Hegra dalam Bahasa Yunani. Al-Hijr bermakna tempat berbatu, hal ini merujuk pada lokasinya yang berada di wilayah perbukitan berbatu. Julukan tersebut berlangsung dari abad ke-14 hingga tahun 1336 M. Kota Madain Saleh dahulu dihuni oleh Bangsa Tsamud dan Nabatea yang hidup sejak 3000 SM pada zaman Nabi Nuh AS hingga Musa AS.
Dalam kitab suci Al-Qur’an dan Alkitab, Bangsa Tsamud merupakan bangsa yang sangat unggul pada masanya. Bangsa Tsamud memahat batu untuk dijadikan tempat tinggal, dan sangat ahli dalam berdagang dengan bangsa-bangsa lain. Total ditemukan 132 pahatan di gunung-gunung batu
peninggalan Bangsa Tsamud yang digunakan untuk berbagai fungsi seperti rumah, tempat pemujaan, serta makam. Bentuk arsitektur pahatan memiliki arsitektur mirip peninggalan Yunani dan Romawi Kuno.
Tahun 2008 lalu, Madain Saleh ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Kawasan seluas sekitar 4000 Ha ini menjadi situs warisan dunia pertama di Arab Saudi. Situs Madain Saleh terdiri atas empat bangunan inti yaitu Qasr Al-Bint, istana untuk putri-putri raja; Al-Diwan, tempat upacara keagamaan dan pertemuan-pertemuan penting; Al-Farid, bangunan rumah untuk tempat tinggal; serta Qasr Al-Farid, kuburan yang dibangun menyendiri di dalam sebuah bukit batu yang dipahat menyerupai rumah.
Al-Quran seringkali mengulas kisah-kisah kaum Bangsa Tsamud pada ayat-ayatnya agar bisa digunakan sebagai pembelajaran di masa sekarang. Bangsa Tsamud yang menolak ajaran Nabi Saleh AS dan lebih memilih menyembah berhala. Karena keingkarannya, Bangsa Tsamud diazab oleh Allah SWT dengan petir yang menyambar hingga menyebabkan seluruh penduduknya tewas mengenaskan dan meluluhlantakkan peradaban Bangsa Tsamud hingga hancur berkeping-keping.
Bersama dengan bangsa arab lainnya, Bangsa Tsamud mendirikan sebuah kerajaan pada ribuan tahun lalu bernama Nabateans. Salah satu karya terbesar dua bangsa ini adalah arsitektur kuno berupa Lembah Petra di Jordania. Dalam Al-Qur’an, kisah kehancuran Bangsa Tsamud terdapat pada Q.S. Hud: 67-68. Sedangkan peninggalan yang mengukuhkan bahwa Bangsa Tsamud adalah ahli pahat dan ukir batu-batu besar diceritakan pada Q.S. Al-A’raf: 74.
Berpetuangan ke masa lalu dengan mengunjungi situs Madain Saleh di Arab Saudi bersama Phinemo Marketplace akan terasa sangat menyenangkan. Tersedia ratusan produk wisata dari tour operator terpercaya di Indonesia. Transaksi semakin aman tanpa peranta dengan fitur Rekening Bersama. Tunggu apalagi, pelajari selengkapnya di Phinemo Marketplace.