Komunitas Backpacker International Bandung Gelar "BI Jabar Ngariung 2"

BI Jabar Ngariung 2 merupakan program tahunan yang digelar komunitas Backpacker International Jawa Barat.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Kota Bandung kembali jadi tuan rumah pertemuan komunitas Backpacker International dalam acara “BI Jabar Ngariung 2” yang digelar pada 2 Juni 2018. Kegiatan yang digagas Backpacker International (BI) Chapter Jawa Barat ini berlangsung di Ballroom Ibis Trans Studio, Bandung, dan menghadirkan sedikitnya 130 traveller asal Bandung, Garut, Cirebon, Jakarta, Tangerang dan sejumlah kota lainnya.

Baca juga: Peran Komunitas dalam tumbuhkan sektor pariwisata nasional

BI Jabar Ngariung 2 merupakan program tahunan yang digelar komunitas Backpacker International Jawa Barat. Selain menjadi ajang silaturahmi dan buka puasa bersama anggota, acara ini diisi dengan sesi sharing pengalaman para backpacker senior seperti Teddy Andri, Sukardi Limantoro, Ko Acong dan Julie Ekapuri. Mereka berbagi kiat-kiat dalam melakukan perjalanan ke berbagai penjuru dunia.

Keseruan para peserta komunitas backpacker international di acara Jabar Ngariung 2

Teddy Andri berbagi pengalaman dan kiat bagaimana hobi travelling menjadi peluang bisnis. Tema yang sangat diminati para peserta backpacker di acara ini.

Nikie Teti Mulyati, Ketua BI Chapter Jawa Barat, menambahkan saat ini trend hobi traveling telah menjadi ajang bisnis oleh para traveller.

“Bisnis ini tanpa batasan umur, nggak harus dengan modal besar, dan fun. Orang bisa bebas belanja tapi balik modal, bahkan bisa menutupi biaya perjalanan dan jadi penghasilan,” ujar Nikie yang biasa dipanggil Teh Nikie di kalangan komunitas Backpacker International ini.

Lebih lanjut Nikie mengatakan, bisnis lain yang menjadi trend adalah jasa Open Trip, yaitu mengorganisir liburan bersama-sama dengan orang lain yang mungkin tidak saling kenal satu sama lain dalam sebuah grup.

Menurutnya, minat terhadap open trip ini meningkat karena ditinjau dari harga atau biaya perjalanan lebih murah apabila dibandingkan dengan perjalanan liburan sendiri, mengikuti private trip atau mengikuti paket perjalanan yang dijual oleh perusahaan perjalanan.

Sementara itu, backpacker lainnya, Julie Ekapuri berbagi solusi tentang belanja yang tetap fun, tetapi juga tidak terbebani pajak.

Julie mengatakan,”Pahami aturannya, itu intinya. Jadi kita bisa hitung berapa pajak yang harus dibayar. Kalau kita tahu aturannya, nggak akan ada drama menghindari pajak lagi.”

Para backpacker pemula umumnya punya kekhawatiran dengan persoalan Visa karena jadi kendala jika ingin liburan ke negara-negara yang memberlakukan Visa bagi WNI. Sukardi Limantoro atau lebih dikenal Wacam, berbagi kiat bagaimana supaya Visa disetujui.

Pembicara lainnya adalah Ko Acong, seorang backpacker berusia 62 tahun yang tidak tamat Sekolah Dasar dan pernah menjadi supir angkutan kota di Bandung, bisa melakukan perjalanan mandiri ke luar negeri lebih dari 6 kali dalam satu tahun. Padahal, ia tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang memadai.

Saya nekad pergi ke luar negeri, untuk membantah ledekan adik-adik saya yang mengatakan saya tidak mungkin ke luar negeri, karena saya tidak bisa bahasa Inggris. Negara pertama yang saya kunjungi adalah Singapura. Di Jepang pun saya bicara pakai bahasa Sunda,” ujarnya. Ia berpesan agar para backpacker pemula tidak sekalipun menyerah dengan segala keterbatasan yang ada.

Baca juga: Backpacker International, salah satu wadah bagi Anda yang gemar jalan-jalan ke luar Indonesia

Backpacker International merupakan komunitas yang didirikan oleh Ardi Winangun pada Agustus 2014. Komunitas ini sekarang memiliki 220.254 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia dan berbagai negara di dunia. Salah satu tujuan pembentukan komunitas ini untuk memenuhi kebutuhan pentingnya wadah berbagi pengalaman dan informasi kegiatan para backpacker di Indonesia.

Makna Backpacker sendiri sudah berkembang sehingga saat ini lebih diartikan sebagai orang yang melakukan sebuah perjalanan mandiri atau berkelompok yang tidak melibatkan agen-agen wisata atau perjalanan. Dalam komunitas atau grup ini, para anggota dapat bertukar tips atau kiat perjalanan backpacker yang efektif dan efisien.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU