Kolam Air Panas Sampuraga, Legenda Anak Durhaka yang Dikutuk

Kolam Sampuraga dipercaya terbentuk atas murka Tuhan. Legenda kolam Sampuraga berasal dari Mandailing Natal, tepatnya Desa Padang Bolak.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat awam dengan kolam air panas Sampuraga yang terletak di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Seperti legenda Malin Kundang, kolam Sampuraga dipercaya terbentuk atas murka Tuhan kepada seorang anak laki-laki kepada ibunya. Legenda kolam Sampuraga berasal dari desa tempat awal ia tinggal, Padang Bolak.

Alkisah seorang anak laki-laki yang bernama Sampurga merantau dengan meninggalkan ibunya menuju Kerajaan Silanjang di Desa Sirambas untuk mengubah nasib. Tiba di Kerajaan Silanjang, Sampuraga bekerja sebagai pelayan sang raja. Karena ketekunan dan kejujurannya, raja pun bersedia memodali Sampuraga membuka usaha yang kelak akan menjadi sukses.

Terpukau dengan keuletan Sampuraga, raja kemudian menjodohkannya dengan putri Kerajaan Silanjang. Kabar gembira ini pun sampai hingga ke telinga sang ibu di Padang Bolak. Ibu Sampuraga mendatangi lokasi pesta pernikahan. Namun kehadirannya ditolak oleh Sampuraga karena malu memiliki ibu miskin berpenampilan lusuh. Sampuraga lalu mengusirnya.

Ibu Sampuraga yang sakit hati mengadu kepada Tuhan, tak lama langit menghitam dan badai dahsyat pun datang. Hujan turun deras tanpa henti, Kerajaan Silanjang pun musnah ditelan bumi. Beberapa hari setelah reda, yang tersisa dari Kerajaan Silanjang hanya onggokan tanah dan bebatuan kapur dengan sumber mata air panas di bawahnya yang terus mengalir.

Kolam Air Panas Sampuraga

Berdasarkan legenda tersebut, kolam air panas ini pun kemudian dinamai Sampuraga. Suhu airnya berkisar antara 90-100 derajat Celcius. Wisatawan dapat melihat air panas berbuih dengan aman dan nyaman di balik pagar yang telah dibuat. Tempat ini kini dikelola sebagai objek wisata Sampuraga Madina yang berada di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat.

Legenda Sampuraga juga terdengar di wilayah Kalimantan dengan sedikit perbedaan. Masyarakat dari Suku Dayak Tomun di Lamandau, Kalimantan Tengah mengetahui Sampuraga adalah nama sebuah bukit batu. Menurut versi ini, Sampuraga dikutuk menjadi bukit batu bersama kapalnya karena telah durhaka pada ibunya. Kini Bukit Sampuraga juga jadi objek wisata.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU