Penampakan Kode Bahaya SOS Raksasa di Tengah Hutan Sumatra

Penampakan kode bahaya SOS di tengah hutan lindung Sumatra Utara ini sontak mengejutkan dan menarik perhatian publik dunia. Ada apa gerangan?

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Kode bahaya SOS raksasa tampak terpampang di tengah hutan lindung di wilayah Sumatra Utara. Penampakan ini sontak mengejutkan dan menarik perhatian publik dunia. Ada apa gerangan?

Diketahui bahwa terdapat huruf “SOS” membentang setengah kilometer di lahan seluas 100 hektar di Bukit Mas, Sumatera Utara, dekat ekosistem Leuser.

Baca Juga: Mereka yang Sengsara Dibalik Hits dan Instagramable-nya Hutan Pinus

Penampakan mengejutkan kode bahaya SOS raksasa yang menimbulkan beragam tanya ini kemudian menuai jawaban. Warga Lithuania, Ernest Zacharevic adalah dalang dibalik pesan bahaya raksasa ini.

Pesan di balik kode bahaya SOS

tanda darurat bahwa alam kita tidak sedang baik-baik saja (Foto/Nicholas Chin)

Kode bahaya SOS raksasa ini rupanya sengaja dibuat oleh seniman Lithuania, Ernest Zacharevic. Berlatar proyek ¨Save Your Souls¨, Ernest mengusung kampanye keprihatinan atas dampak perkebunan kelapa sawit terhadap komunitas dan spesies langka di Indonesia.

Ernest ingin menyampaikan pesan ´bahaya´ dan tanda darurat atas kondisi memprihatinkan semacam ini. “Saya ingin menyuarakan besarnya masalah dampak kelapa sawit. Proyek ini merupakan upaya untuk menarik kesadaran khalayak yang lebih luas,” ungkap Ernest dikutip DW.

Untuk mendukung upayanya ini, Ernest kemudian menggandeng kelompok konservasi Sumatran Orangutan Society (SOS) yang berbasis masyarakat dan perusahaan kosmetik Lush.

pelestarian flora dan fauna adalah tugas kita bersama (Foto/J. Askew)

Bersama mereka, Ernest mengumpulkan dana untuk membeli perkebunan melalui penjualan 14.600 sabun berbentuk orangutan. tujuannya adalah, benar-benar menghijaukan kembali lahan itu, yang sekarang dimiliki oleh sayap organisasi SOS di Indonesia, The Orangutan Information Center (OIC), dengan bibit pohon asli.

Setelah menghijaukan kembali lahan itu,sayap organisasi SOS di Indonesia, The Orangutan Information Center (OIC), menanaminya lagi dengan dengan bibit pohon asli di habitat tersebut sebagai upaya penghijauan.

Pusat perhatian dunia

Kode bahaya ini seketika jadi sorotan warga dunia (Foto/Tan Wei Ming)

Berawal dari keresahan sang seniman yang kemudian menuangkannya dengan merancang kode bahaya SOS, kampanya baik dan berkelanjutan ini kemudian menjadi sorotan dunia.

Kondisi hutan di Indonesia yang banyak digunduli, perluasan lahan yang menyebabkan satwa-satwa liar terancam punah, serta masyarakat adat yang kian tersingkirkan karena tak dapat bersaing dalam akuisisi lahan, membuat tanda darurat SOS memang perlu disuarakan.

Baca Juga: Wisata Hutan Mangrove Mengurangi Dampak Pemanasan Global, Bisakah?

Kode bahaya SOS ini seketika jadi simbol keresahan, perjuangan dan perlawanan. Pesan terhadap sesama untuk terus peduli terhadap alam dan lingkungan dimana kita berpijak. Mari mulai peduli. Mari membaca dengan hati.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU