Kesegaran Mata Air Waikelo Sawah Sumba yang Tak Pernah Kering

Tak perlu jauh - jauh untuk menikmati indahnya pulau Phi Phi di Thailand. Karena di Sumba, anda dapat menemukan yang serupa di Waikelo Sawah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Paundria

Pesona eloknya Sumba memang sesuatu yang sulit untuk ditampik. Destinasi wisatanya yang luar biasa eksotis serta keragaman budaya yang ada membuat Sumba kian terkenal di kalangan masyarakat. Tak kalah dengan destinasi mancanegara lainnya, masih banyak destinasi di Sumba yang layak untuk dijelajahi. Waikelo Sawah salah satunya.

Baca juga: Eksotika kampung budaya Melo di Flores di mana budaya tradisional berpadu dengan kecantikan lanskap alamnya

Pertama kali mendengar namanya, mungkin yang tersirat di benak Anda adalah hamparan sawah hijau yang segar. Namun, jangan salah, Waikelo Sawah merupakan sebuah mata air yang ada di Tema Tana, Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tak boleh berenang

Meskipun terlihat tenang, arus air di Waikelo mencapai seribu liter per detik. Credit : travelingyuk.com

Dibangun pada 1976, Waikelo Sawah merupakan saluran irigasi dan pembangkit listrik yang ada di Sumba. Arus air yang ada di Waikelo terbilang cukup deras. Menurut Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat, debit air yang dihasilkan mencapai 1000 liter per detik. Oleh karenanya, jika Anda berkunjung ke tempat ini, sangat disarankan untuk tidak berenang.

Meski tak boleh berenang, Anda bisa mampir berfoto atau pun sekadar memandangi keindahan lukisan alam Waikelo Sawah Sumba.

Sekilas, Waikelo Sawah tampak seperti goa alam dengan lebar 4 meter dan kedalaman 3 meter. Airnya yang berwarna biru jernih seperti laut yang dipindahkan ke bawah goa yang eksotik. Tak ketinggalan, stalaktit hasil tetesan air di bibir-bibir goa pun menambah kecantikan panorama yang ada. Hamparan sawah di ujung saluran irigasi pun semakin menyegarkan mata Anda.

Tak pernah Kering

Saluran irigasi di Waikelo Sawah konon tak pernah kering meskipun kemarau panjang. Foto : indonesiakaya.com

Waikelo Sawah berlokasi di kaki bukit yang dikelilingi pepohonan rindang membuat suasana di sekitar Waikelo Sawah terasa segar dan menyejukkan. Selain itu, curah hujan Sumba yang lebih panjang dari daerah Indonesia lainnya, yakni tiga kali dalam setahun, membuat aliran airnya tak pernah kering.

Waktu terbaik untuk berkunjung

Jika anda berutung, anda dapat menjumpai tradisi Pasola masyarakat Sumba. Credit : Kompas Travel

Jika Anda ingin berkunjung ke Waikelo Sawah, ada baiknya untuk memilih tanggal antara bulan Februari, Maret, dan November. Karena pada bulan tersebut warga setempat mengadakan upacara adat masyarakat Sumba, yakni upacara Pasola di padang savana. Permainan perang antara dua pasukan berkuda ini merupakan bagian dari upacara adat Nyale sebagai betuk upacara atas syukur yang didapatkan.

Baca juga: Pantai Oetune di Nusa Tenggara Timur, ‘gurun saharanya’ Indonesia

Akses menuju Waikelo Sawah

Waikelo Sawah berjarak sekitar 12 km dari Bandara Tambaloka. Jika Anda ingin menuju kota Waikabubak, anda sebenarnya melewati Waikelo Sawah. Dari Tambaloka, Anda perlu menempuh perjalanan sekitar 40 menit dengan kendaraan pribadi, karena akses transportasi umum di Waikelo Sawah cukup sulit.

Ada baiknya Anda menyewa mobil dari kota Tambaloka untuk berkeliling di sekitar Waikelo Sawah. Selain itu, disarankan untuk membawa perbekalan pribadi karena dilokasi ini juga masih minim warung makan serta fasilitas umum lainnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU