Kenapa Pantai Selatan Berbahaya? Bukan Mistis, Inilah Alasan Ilmahnya

Kenapa pantai selatan Jawa berbahaya? Salah satu faktor yang membuat pantai selatan berbahaya adalah karena keberadaan "Rip Current".

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Pantai Selatan di kawasan pesisir Yogyakarta telah dikenal luas sebagai tempat paling berbahaya di Pulau Jawa. Hampir setiap tahun, pantai ini memakan korban jiwa. Banyak masyarakat Jawa yang mengasosiasikan kejadian ini dengan berbagai fenomena mistis, salah satu yang populer adalah tentang keberadaan Ratu Pantai Selatan bernama Nyi Roro Kidul.

Pantai Selatan Jawa, terutama Pantai Parangtritis diyakini sebagai pintu masuk menuju istana jin penguasa laut selatan. Keberadaannya bahkan disebut dalam serat Babad Tanah Jawi. Penguasa Mataram, Panembahan Senopati disebut pernah melakukan tapa brata di Pantai Selatan hingga berhasil membuat kesepakatan penting dengan ratu, Nyi Roro Kidul.

Kenapa pantai selatan Jawa berbahaya? Benarkah karena alasan mistis? Tidak. Terlepas dari kepercayaan masyarakat setempat, salah satu faktor yang membuat pantai selatan berbahaya adalah karena keberadaan “Rip Current” alias arus pecah atau arus balik yang sangat berbahaya serta mematikan. Rip Current membuat seseorang hanyut hingga berhari-hari.

(suar.grid.id)

Rip Current di Pantai Selatan

Ombak terbentuk dari angin, terbentuk dari kecepatan angin (v), durasi angin (t), dan area pembangkitan ombak (fetch). Luas area pembangkitan ombak menjadi penyebab utama besar kecilnya ombak. Pantai Utara Jawa tak mematikan karena luas fetch terbatas 300-500 Km oleh wilayah Pulau Kalimantan. Sedangkan di Pantai Selatan dapat mencapai lebih 1.500 Km karena berhadapan dengan Samudera Hindia.

Rip Current dapat didefinisikan sebagai arus ombak yang bergerak dari pantai menuju laut yang terbentuk oleh gelombang datang dan kondisi morfologi pantai. Laporan dari usla.org, Rip Current di Amerika Serikat menewaskan 100 orang setiap tahunnya. Kebetulan, pantai-pantai di sisi selatan Jawa, mendukung pembentukan adanya arus Rip Current.

Arus Rip Current memantul dari gelombang laut yang menghempas ke pantai, dan bertemu di satu titik kemudian kembali ke laut melalui arus sempit dengan luas 9 meter. Kecepatan arus balik ini dapat mencapai 8 Km/jam dengan panjang 700. Sangat kuat untuk menyeret manusia. Rip Current membuat korbannya terseret jauh dan sulit ditemukan kembali.

(jogya.com)

Rip Current di Pantai Selatan Jawa sangat sulit untuk diprediksi. Ciri-ciri zona Rip Current adalah lebih tenang dibandingkan gelombang menuju pantai. Air di sekitarnya pun juga lebih keruh karena membawa berbagai material pantai. Mereka yang terjebak akan sangat sulit keluar dari zona ini, terlebih saat kondisi tubuh sedang panik. Berenang melawan arus di pantai akan menguras tenaga dan justru lebih berbahaya.

Langkah penyelamatan pertama adalah tidak panik dan jangan melawan arus. Tetaplah tenang dan tunggu hingga ombak di zona Rip Current mulai melemah, lalu berenang ke arah kiri atau kanan dengan memanfaatkan gelombang menuju pantai. Lambaikan tangan dan teriakan pertolongan agar penjaga pantai membantu anda keluar dari zona mematikan tersebut.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU