Kenapa Bandara Soekarno Hatta disingkat CGK? Barangkali inilah yang mengendap dan menjadi pertanyaan Anda hingga kini.
Bila umumnya singkatan nama diambil dari huruf depan masing-masing kata, lalu mengapa CGK yang dipilih untuk menjadi singkatan Bandara Soekarno Hatta?
Kenapa bandara Soekarno Hatta disingkat CGK ini rupanya telah terjawab oleh salah satu Corporate Secretary PT AP II, Agus Haryadi.
Ia mengatakan bahwa ada sejarah yng menyertai mengapa Bandara Soetta tersebut disingkat menjadi CGK. Awalnya, ketika bandara Soekarno Hatta dibangun, bandara ini masih termasuk wilayah Cengkareng.
Nah, dari lokasi di Cengkareng ini, bandara internasional Soekarno-Hatta mendapatkan “three letter code” standar International Air Transport Association (IATA) yakni CGK.
Kini Cengkareng masuk wilayah Jakarta Barat, sedangkan secara de facto, bandara Soekarno – Hatta masuk wilayah kota dan kabupaten Tangerang, Banten.
“Tapi ‘three letter code’ standar tadi nggak bisa diubah. Nggak gampang mengubah kode itu, harus izin ke sana kemari. Contoh kasus, kita mau ngasih kode MIA untuk Bandara International Minangkabau, ternyata kode itu sudah dipakai Bandara Miami di AS,” ungkap Agus dilansir Detik.
PT AP II mengakomodasi dengan mengeluarkan surat imbauan pada maskapai penerbangan, agar menyebutkan wilayah Tangerang Banten kala pengumuman pesawat mendarat. Surat imbauan itu dikeluarkan PT AP II sejak 28 Desember 2015.
Awak kabin bisa menyebutkan “Selamat datang di bandara internasional Jakarta Soekarno – Hatta di Tangerang, Banten” atau “Selamat datang di bandara internasional Soekarno – Hatta Jakarta di Tangerang, Banten”.
Hal ini mulai berlaku untuk memudahkan penumpang dan bahkan agar tak membingungkan yang tiba di tujuan Bandara Soekarno Hatta.