Saling Peluk dan Cium, Ini Foto Kemeriahan Festival Omed-Omedan di Bali

Tak sekadar ajang ciuman dan pelukan massal, Festival Omed-Omedan di Bali ternyata memiliki makna tersembunyi. Berikut foto-foto kemeriahan Omed-Omedan Bali yang siap membuat wisatawan tersenyum lebar jika menyaksikannya.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Keseruan Festival Omed-Omedan di Bali. Sumber

Sehari pasca pelaksanaan catur brata penyepian, ada satu festival unik yang digelar oleh anak muda Banjar Kaja, Desa Pakraman Sesetan Denpasar. Festival Omed-Omedan, begitulah masyarakat Bali menyebutnya. Festival yang dilakukan dengan cara saling memeluk dan mencium ini bisa dibilang menjadi salah satu festival terunik di Indonesia.

Baca juga: Mengintip Kehidupan Bali Aga di Desa Tenganan yang Sudah Ada Sebelum Majapahit

Omed-Omedan jadi salah satu tradisi unik di Bali. Sumber

Festival Omed-Omedan di Bali nyatanya bukan sekadar ajang pelukan dan ciuman massal di tengah siraman air saja. Meski banyak orang di luar Bali yang menganggap festival ini hanya sebatas pemuas nafsu, namun pada pelaksanaannya tradisi Omed-Omedan dilakukan dengan berbagai upacara dan juga aturan adat tertentu.

Festival Omed-Omedan di Bali tak hanya tentang umbar nafsu. Sumber

Baca juga: Ini Wujud Ogoh-ogoh di Bandara Ngurah Rai Bali yang Gemparkan Wisatawan

 

Acara diawali dengan sembahyang bersama di pura, lalu dilanjut dengan pementasan Barong Bangkong Jantan dan Betina. Setelah itu barulah para pemuda pemudi peserta Omed-Omedan masuk ke pelataran pura untuk melakukan ritual tersebut.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan yang masih lajang dan berusia antara 17 hingga 30 tahun.

Kedua kelompok ini dalam posisi saling berhadap-hadapan. Ketika kedua kelompok sudah mendekat, masing-masing kelompok akan saling peluk, kemudian cium, lalu siram air, dan peserta lainnya tarik menarik.

Dalam festival ini ciuman yang terjadi bukanlah antar bibir, melainkan pipi dengan pipi karena efek dari tarik menarik tersebut.

 

Pertunjukan Barong Bangkong Jantan dan Betina sebelum ritual Omed-Omedan. Sumber

 

Selain sebagai ajang silaturahmi, festival Omed-Omedan di Bali juga bertujuan untuk memperkuat rasa Asah, Asih, dan Asuh antar warga, khususnya warga Banjar Kaja, Desa Sesetan.

Sekilas tentang sejarah Festival Omed-Omedan di Bali

 

Tradisi Omed-Omedan sebagai ajang mempererat silaturahmi antar umat Hindu. Sumber

Festival Omed-Omedan di Bali sebetulnya merupakan cara untuk memperingati pergantian Tahun Baru Caka yang diperkirakan sudah mulai dari abad ke-18 masehi.

Tradisi Omed-Omedan di Bali ini konon berasal dari inisiatif Kerajaan Puri Oka yang bertahta di Bali Selatan. Berawal dari permainan tarik menarik, lama-lama permainan ini makin menarik sehingga berubah menjadi saling rangkul. Akibat permainan tersebut suasana di kerajaan pun menjadi gaduh dan membuat raja yang sedang sakit keras marah-marah dan mendatangi warganya untuk menghentikan permainan tersebut.

Saat kembali kembali ke kerajaan, ternyata penyakit sang Raja tiba-tiba sembuh. Sejak itulah sang Raja memerintahkan agar Omed-omedan dilaksanakan setiap tahun saat menyalakan api pertama atau Ngembak Geni.

 

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU