Kabar bahagia untuk Anda yang sering bingung mencari tempat nongkrong saat jalan-jalan tapi tak punya banyak bujet. Starbucks telah mengeluarkan kebijakan baru kepada seluruh konsumennya di dunia bahwa mulai saat ini, setiap orang boleh duduk di outlet-nya meski tak membeli apapun.
Kabar tersebut disampaikan oleh CEO Starbucks, Kevin. R Johnson melalui pers rilis di halaman Associated Press Reported .
Kebijakan baru Starbucks ini berkaitan dengan kasus rasis yang telah terjadi di Philadelphia bulan April lalu.
Waktu itu, seorang petugas Starbucks melaporkan dua pengunjung berkulit gelap kepada polisi. Keduanya ditangkap, saat sedang duduk menunggu salah seorang temannya dan kebetulan memang belum membeli apapun.
Dalam kasus ini, akhirnya petugas Starbucks yang melakukan tindakan rasis tersebut telah dipecat.
Tak hanya di Philadelphia, kasus berkaitan dengan SARA di Starbucks pun baru-baru ini terjadi di Kalifornia.
Pada Kamis (17/5/2018), oknum karyawan Starbucks di La Canada, California, Amerika Serikat, mencetak kertas dengan pesan bernuansa rasial kepada tamunya. Menurut sang tamu, kata-kata tersebut sangat sensitif bisa disampaikan kepada seseorang pemilik darah latin.
Terkait dengan beredarnya kasus SARA yang kerap terjadi di outlet-nya, Starbucks pun mengeluarkan aturan baru kepada seluruh pengunjung. Melansir dari Wall Street Journal, area restroom Starbucks bisa digunakan oleh semua golongan meski tak membeli apapun.
Sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal, surat itu berbunyi “Setiap orang yang datang ke area Starbucks, termasuk wilayah luar ruang dan toilet, adalah tamu. Tanpa perlu mempertimbangkan mereka membeli sesuatu atau tidak” kata pimpinan Starbucks, Howard Schultz.
Namun dengan syarat, pengunjung yang nongkrong di Starbucks tanpa membeli apapun tidak diperbolehkan untuk mengganggu kenyamanan pengunjung lain.