Senin (18/6) dikabarkan bahwa ada satu kapal penumpang tenggelam di Danau Toba. Kapal penumpang tersebut diketahui bernama KM Sinar Bangun yang berangkat dari Pulau Samosir, tepatnya Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kapal penumpang tersebut berangkat dari Simanindo pukul 17.30 WIB. Kapal tenggelam dihantam ombak Danau Toba dan angin, padahal kapal baru bertolak dari Simanindo dan masih berada di sekitar perairan Pulao Tao, Simanindo.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai kapal tenggelam di Danau Toba:
KM Sinar Bangun dengan jurusan Simanindo – Tigaras sempat terbalik karena dihantam angin dan ombak yang cukup kencang di Danau Toba. Kanit Satpol Air Markas Danau Toba, Ipda Alfonso Pasaribu mengungkapkan setelah 45 menit lepas landas dari pelabuhan, kapal mengalami putus kemudi.
Saat kejadian tersebut berlangsung, banyak penumpang yang berusaha menyelamatkan diri dan terombang-ambing di perairan Danau Toba. Sesaat setelah kapal terbalik, petugas kepolisian dan warga saling berkoordinasi untuk mengevakuasi penumpang dari perairan.
Setidaknya ada dua kapal yang dikerahkan untuk menyelamatkan korban termasuk kapal bantuan dari masyarakat.
Proses pencarian korban tenggelam terus dilakukan hingga Senin sore (18/6). Sementara itu Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Perhubungan pun memberikan pengumuman Pelabuhan Simanindo ditutup pada Selasa (19/6/2018) untuk sementara.
Hal ini untuk membantu kelancaran proses evakuasi dan pencarian yang masih dilakukan oleh Tim Gabungan.
Salah satu fakta yang ditemukan dari kecelakaan ini adalah rata-rata penumpang yang ikut naik di dalam KM Sinar Bangun adalah komunitas vespa yang sedang berlibur Lebaran ke Samosir.
Kabar terakhir yang kami dapatkan,
** Artikel ini telah diperbaharui per Kamis (5/7) dengan menambahkan jumlah korban hilang (dari 45 menjadi 164 jiwa), meninggal, dan juga selamat. Kami pun menambahkan informasi bahwa pencarian korban sudah resmi dihentikan.