Kurang dari satu bulan Dieng Culture Festival 2018 siap digelar. Festival tahunan yang diselenggarakan pada 3-5 Agustus 2018 ini pun telah menarik perhatian banyak wisatawan. Penginapan di Dieng sudah banyak dipesan.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa, Alif Faozi mengatakan sekitar 95% dari 200 homestay yang disediakan ludes.
“Bahkan, dari sekitar 200 homestay (rumah sewa) di Desa Dieng Kulon, sekitar 95 persen sudah dipesan wisatawan,” kata Alif Faozi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (16/7/2018) dilansir dari Antaranews.com
Ia juga mengakui keluhan terkait penginapan di Dieng pun diterima pihaknya dari sosial media atau pun secara langsung.
Untuk mengantisipiasi adanya lonjakan peserta, pihak penyelenggara menyediakan lahan perkemahan (camping ground) yang bisa menampung lebih dari 500 tenda sebagai alternatif penginapan. Namun, jika tenda yang disediakan masih belum mencukupi, pihaknya akan mengupayakan untuk menambah kuota lagi.
Alternatif lainnya, peserta DCF juga bisa menyewa kamar di rumah penduduk setempat. Namun, yang perlu jadi pertimbangan, kamar tersebut belum resmi menjadi homestay, masih dalam proses pembangunan untuk disiapkan sebagai homestay.
Terkait dengan biaya sewa kamar di rumah-rumah warga, ia mengatakan pihaknya telah meminta pemilik untuk memberikan harga sewa di bawah tarif homestay resmi.
Selain menyediakan alternatif penginapan, Alif Faozi mengatakan bahwa akan ada kenaikan tarif homestay resmi sekitar 25%-50%. Jika biasanya per kamar dihargai Rp150 ribu, maka tarif akan naik menjadi Rp225 ribu per kamar.
Masih melansir dari sumber yang sama, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara juga akan menggelar pertemuan dengan desa-desa wisata di sekitar Desa Dieng Kulon terkait dengan penyediaan homestay untuk melayani wisatawan saat pergelaran DCF, salah satunya Dusun Pawuan, Desa Karangtengah, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kegiatan.
“Rumah-rumah warga dusun itu bagus-bagus dan sempat ada pembinaan homestay, namun belum populer. Semoga wisatawan yang belum mendapatkan tempat untuk menginap, dapat memperoleh info penginapan di desa terdekat,” kata Alif Faozan.