Gunung Kerinci merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian mencapai 3.805 mdpl. Gunung yang terletak di Provinsi Jambi ini juga dikenal dengan beberapa nama yaitu Gunung Gedang, Berapi Kurinchi, Kerinchi, Korinci, dan Puncak Indrapura. Gunung Kerinci dikelilingi oleh hutan lebat dari Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang penuh misteri dan menjadi habitat bagi Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.
Sebagai gunung yang menyandang predikat sebagai gunung tertinggi di Pulau Sumatera, Gunung Kerinci memiliki daya magnet yang besar bagi para pendaki. Tak pernah sepi, setiap hari para pendaki berbondong-bondong datang untuk menaklukan Gunung Kerinci. Hingga saat ini terdapat dua jalur resmi pendakian Gunung Kerinci yang sering dilalui oleh para pendaki untuk menuju puncak. Dua jalur tersebut adalah sebagai berikut.
Jalur pendakian Gunung Kerinci via Kersik Tuo adalah yang paling banyak diminati oleh para pendaki karena lebih landai dibandingkan jalur lainnya. Menuju puncak melalui jalur ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu berkisar 11-12 jam perjalanan jalan kaki. Rute yang dilalui dimulai dari Basecamp – Pos 1 (1.890 mdpl) – Pos 2 (2.010 mdpl) – Pos 3 (2.225 mdpl) – Shelter 1 (2.505 mdpl) – Shelter 2 (3.056 mdpl) – Tugu Yuda – Puncak Kerinci (3.805 mdpl).
Jalur pendakian via Solok Selatan hingga saat ini masih menuai pro dan kontra. Pembukaan jalur ini dilakukan oleh TNKS untuk meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Solok Selatan. Namun, jalur ini dianggap cukup membahayakan para pendaki karena medan yang dilalui masih sangat terjal. Pendakian via Solok Selatan juga memakan waktu tempuh lebih lama karena pendaki harus berjalan memutar terlebih dahulu untuk menuju Tugu Yuda sebelum akhirnya sampai di Puncak Kerinci. Selain itu jalur Solok Selatan melewati kawasan yang menjadi habitat kura-kura, sehingga adanya aktivitas pendakian dikhawatirkan mengganggu kelangsungan ekosistem alam disana.