Pembangunan infrastruktur jaringan jalan tol Trans-Jawa dari Merak hingga Banyuwangi selesai pada akhir tahun 2019. Ruas tol Probolinggo – Banyuwangi rencananya akan menjadi titik akhir pembangunan jalan tol Trans-Jawa ini. Jika sesuai rencana, maka ruas jalan tol Probolinggo – Banyuwangi akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Sayangnya, hingga kini proses pembebasan lahan untuk ruas jalan tol Probolinggo – Banyuwangi belum dilakukan. Namun ada beberapa fakta unik mengenai jalan tol Trans-Jawa khususnya ruas Probolinggo – Banyuwangi.
Ruas tol Probolinggo – Banyuwangi nantinya akan dikenal juga dengan sebutan Tol Probowangi. Ruas tol inilah yang akan menjadi titik akhir jaringan jalan tol Trans-Jawa. Konsesi atau izin pembangunan jalannya dimiliki oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Masa konsesi untuk pembangunan tol Probowangi adalah 35 tahun dengan dana investasi Rp 23,3 triliun. Jalan tol ini dirancang sepanjang 172,90 kilometer dan akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia.
Salah satu ruas jalan tol Trans-Jawa. Foto: arah.com
Jalan tol Probowangi akan terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi I Probolinggo-Besuki (46,5 kilometer), Seksi II Besuki-Asembagus (59,6 kilometer), dan Seksi III Asembagus-Ketapang (66,8 kilometer).
Sampai saat ini status pembebasan lahan dan konstruksinya masih nol persen. Sejauh ini, Provinsi Jawa Timur masih dalam proses penetapan tempat atau lokasi. Sebagian trase atau proyeksi jalan melewati lahan milik Perhutani dan sudah dilakukan pembicaraan awal dengan Perhutani.
Rencananya titik awal tol Probowangi adalah di Desa Gading, dan di sini masih terdapat lahan persawahan dan kebun yang belum dibebaskan.
