Ilmu Kehidupan yang Bisa Kamu Dapatkan Dari Petani Ikan Rawa Pening Ambarawa

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Photo from ragstaticlight.blogspot.com

Jarum jam menunjuk pukul 4 pagi saat kulirik jam tangan jadulku. Suasana jalanan Semarang tanpa kepulan asap kendaraan cukup menyenangkan. Mungkin waktu-waktu seperti ini yang paling pas untuk menikmati suasana Kota Semarang karena kota atlas ini dikenal memiliki cuaca sangat panas saat siang hari.

Bukan tanpa alasan aku yang biasanya pada jam seperti ini masih berada dikasur empuk berbalut selimut hangat, sekarang sedang menghisap sebatang rokok diatas motor yang terparkir dipinggir jalan wilayah Patung Diponegoro Banyumanik Semarang. Berburu sunrise. Aku berniat memotret sunrise di Rawa Pening Salatiga. Terdengar kurang kerjaan, untuk apa pergi sejauh itu di pagi buta hanya untuk memotret matahari terbit, sementara matahari terbit ada dimana saja? Untukku, tiap tempat memiliki sensasi matahari terbit yang berbeda.

Tepat habis 1 batang rokok, Doni teman berburu sunrise kali ini datang. Raungan kuda besi kami membelah hening pagi itu. Jalanan yang sepi,membuat kami tak membutuhkan waktu lama tiba dilokasi. Kami mengeluarkan kamera kami masing-masing. Jarum jam menunjuk pukul 05.30 WIB. Matahari masih malu-malu menunjukan rupanya. Cuaca hari itu memang tidak terlalu menguntungkan. Berkabut dan berawan. Perburuan sunrise memang selalu penuh dengan ketidakpastian. Namun disitulah seninya.

Sambil menunggu sang fajar menunjukan wujudnya, kita bisa melakukan aktifitas lain di lokasi. Mengamati hal-hal yang sebelumnya mungkin selalu terlewat dari pengamatan kita. Aktifitas para petani ikan rawa pening menarik perhatianku. Aku sempat berkenalan dengan salah seorang petani ikan tawar, beliau bernama Pak Listyo. Beliau menjadi petani ikan tawar sejak 10 tahun lalu. Diusianya yang kini sudah mencapai setengah abad, otot-otot lengannya masih kuat mendayung perahu mengelilingi danau.

Perlahan kabut mulai menipis. Sambil berbincang dengan Pak Listyo di tepi danau, aku dan Doni mengabadikan momen tersebut. Momen saat pendar cahaya matahari terbit menerpa muka kita selalu istimewa. Tersimpang kehangatan yang khas dan menenangkan. Kabut tipis yang masih menutupi justru menambah luar biasa pesona matahari terbit di rawa pening ini.

Sembari memotret, Pak Listyo bercerita bahwa Rawa Pening sebenarnya belum menampakan pesona aslinya. Tumbuhan liar eceng gondok yang tumbuh tak terkendali membuat keindahan Rawa Pening tercemar. Kondisi ini diperparah dengan perilaku pengunjung tak bertanggung jawab yang sering membuang sampah sembarangan di sekitar danau. Pesona Rawa Pening jauh lebih dari ini, Pak Listyo menfoniskan.

Meski demikian, warga sekitar yang sebagian menggantungkan hidupnya sebagai petani ikan di Rawa Pening kini mulai bisa berkompromi dengan eceng gondok liar tersebut. Menurut Pak Listyo, eceng gondok liar dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti campuran pakan kambing,ataupun diolah menjadi kerajinan tangan.

“Kami mulai mencoba berkawan dengan eceng gondok,” Pak Listyo menerangkan sambil menunjuk ke kumpulan tumbuhan eceng gondok liar di danau.

Memang pada awalnya berbagai kegiatan digalakan baik oleh pemerintah ataupun warga untuk membasmi hama tersebut. Namun seiring waktu bukannya berkurang namun pertumbuhan eceng gondok tersebut makin tak terkendali.

“Tak ada habisnya mas kami berperang dengan eceng gondok, buang tenaga dan biaya, mungkin jika kami bisa berdamai akan lebih mendatangkan manfaat bagi kami.”

Pak Listyo menawarkan kami untuk berkeliling danau menggunakan perahunya. Pak Listyo terus bercerita mengenai kehidupan petani ikan dan Rawa Pening. Banyak ilmu baru tak diduga yang kami dapat. Selain itu, ditengah danau kami mendapat spot memotret yang bagus.

Setelah kembali ke tepian, justru Pak Listyo yang mengucapkan terima kasih. “Kami orang kecil butuh teman bercerita mas, karena orang-orang besar sana sudah tak sempat mendengarkan kami, mungkin mereka sibuk rapat” aku tercekat. Banyak hal diluar sana yang belum kuketahui.

Perburuan sunrise tak melulu tentang semburat cahaya fajar, ataupun hasil foto luar biasa. Pagi ini banyak ilmu kehidupan yang kudapat. Jadilah lebih peka pada sekitar.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU