Ice Wine German atau dikenal juga dengan Dessert Wine merupakan jenis wine mahal yang terbuat dari anggur yang membeku alami di musim dingin pada pokok buah anggur. Ice Wine memiliki cita rasa yang manis, namun tidak enek karena tingkat keasamannya yang tinggi. Biasanya, Ice Wine disajikan bersama makanan penutup atau mengiringi pencuci mulut.
Musibah bagi Jerman, karena musim dingin yang menghangat di negara ini sehingga kebun-kebun anggur tidak bisa memproduksi Ice Wine German yang populer. Sejumlah kebun anggur di Frankurt, Jerman tidak ada yang mencapai suhu minus 7 derajat Celcius pada musim dingin kemarin, syarat minimal untuk membekukan pokok buah anggur secara alami.
Dilansir dari CNN, German Wine Institute menyatakan bahwa hangatnya musim dingin telah memangkas produksi Ice Wine baru-baru ini. Pada tahun 2017, hanya tujuh produsen yang dapat memproduksi Ice Wine, sedangkan pada 2013 lalu hanya lima produsen saja. Jelas, menghangatnya musim dingin menjadi musibah tersendiri bagi petani anggur Jerman.
Jika musim dingin terus menghangat di tahun-tahun mendatang, Ice Wine German dipastikan akan segera langka dan bahkan dihargai lebih mahal daripada yang sudah ada saat ini. Pembuatan Ice Wine harus dilakukan selagi buah anggur masih membeku, hal ini akan memusatkan gula dan anggur emas yang sangat manis dengan kadar alkohol 0.1 persen.
Hangatnya suhu di musim dingin Jerman disebabkan karena pemanasan global (Global Warming) yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan meningkatkan suhu bumi. Pemanasan global merupakan kondisi dimana suhu rata-rata atmosfer dan permukaan bumi meningkat drastis. Dalam seratus tahun terakhir, suhu rata-rata global telah meningkat 0.74 hingga 0.18 derajat Celcius.
Pemanasan global bukanlah hal yang bisa disepelekan lagi. Terhentinya produksi Ice Wine German hanya satu dari sekian banyak dampak besar akibat pemanasan global yang tidak segera mendapatkan penanganan serius. Mencairnya salju abadi di berbagai belahan bumi telah memicu meningkatnya muka air laut. Beberapa tempat wisata yang mengandalkan salju abadi di Eropa bahkan terancam keberadaannya.
