Dampak Pemanasan Global, Resor Ski di Perancis Kekurangan Salju

Resor ski asal Perancis tertangkap tengah mengangkut 50 ton salju dari Pegunungan Pirenia dengan menggunakan helikopter sebagai dampak pemanasan global.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Seiring dengan tingginya suhu permukaan bumi, salju abadi di beberapa kawasan pegunungan Eropa mulai mencair. Dampaknya pun sampai hingga ke aspek pariwisata global. Belum lama ini, sebuah resor ski asal Perancis tertangkap tengah mengangkut 50 ton salju dari Pegunungan Pirenia dengan menggunakan helikopter.

Helikopter membutuhkan waktu selama sekitar dua jam dan memakan biaya antara € 5.000 hingga € 6.000 untuk operasi ini. Pihak pengelola mengaku tidak memiliki pilihan lain, karena resor ski ini telah benar-benar kekurangan salju sehingga terancam tutup. Operasi pengangkutan ini terpaksa dilakukan agar tetap buka dan dapat melindungi 50-80 pekerjaan yang menggantungkan hidupnya pada resor ski.

Resor Ski di Perancis kehilangan saljunya (Anne-Christine POUJOULAT / AFP).
Proses pengangkutan 50 ton salju dari Pegunungan Pirenia di perbatasan Perancis dan Spanyol (Anne-Christine POUJOULAT / AFP).

Operasi pengangkutan salju tersebut sempat membuat marah sejumlah ahli ekologi setempat. Menteri Ekologi Perancis, Elisabeth Borne menganggap bahwa hal itu merupakan bukti dari dunia yang terbalik. Bukannya beradaptasi dengan pemanasan global, resor ski malah menimbulkan masalah lain dengan mengurangi pasokan salju di Pegunungan Pirenia.

Pemanasan Global Tidak Bisa Teratasi

Pemanasan global atau global warming merupakan kondisi dimana suhu rata-rata atmosfer dan permukaan bumi meningkat. Tercatat dalam seratus tahun terakhir, suhu rata-rata global telah meningkat selama 0.74 ± 0.18°C. Pemanasan global telah menjelma menjadi permasalahan serius yang tidak akan pernah terselesaikan.

Pemanasan global telah memicu mencairnya sebagian besar salju abadi di berbagai belahan bumi, dampak jangka panjang yang mungkin adalah peningkatan muka air laut. Beberapa tempat wisata yang mengandalkan salju badi di Eropa bahkan terancam hilang selamanya. Berikut ini adalah beberapa diantaranya.

Gunung Himalaya perlahan mulai kehilangan salju dan es nya (Instagram/mayoor_patel).
  1. Jalur Pendakian Alpen – Mont Blanc kehilangan saljunya
  2. Swiss – 10 persen salju telah mencair dalam lima tahun terakhir
  3. Gunung Kebnekaise – Ketinggiannya turun 24 meter
  4. Greenland – Salju dan es telah meinipis 100 meter
  5. Kota Fairborne – Telah tenggelam karena muka air laut naik
  6. Pegunungan Himalaya – Salju dan es menipis 0,5 meter per tahun
  7. Gunung Okjokull – Sebagian besar salju dan es telah menghilang

Tidak hanya wilayah Eropa, Indonesia juga terkena dampaknya. Salju abadi kawasan tropis yang langka di puncak Gunung Jaya Wijaya Papua semakin lama juga kian memprihatinkan. Kondisinya sudah jauh berbeda seperti saat pertama kali ditemukan. Salju-saljunya telah banyak yang mencair, dan beberapa dekade mendatang diprediksi akan benar-benar hilang.

Pesisir Utara Jawa Akan Tenggelam

Mencairnya salju-salju abadi akibat pemanasan global telah mendorong meningkatnya permukaan air laut. Air laut yang terus meninggi membuat abrasi di kawasan pesisir telah ada dalam tahap yang parah. Daratan pesisir utara Pulau Jawa terancam tenggelam karena abrasi air laut. Akibatnya perekonomian masyarakat di pesisir akan hancur.

Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat tercatat belasan hektare telah rata dengan air. Sekitar 2.000 kepala keluarga mengungsi ke daerah yang lebih tinggi karena tempat tinggalnya telah tenggelam. Hal yang sama terjadi juga di Demak, Jawa Tengah. Satu dusun telah tenggelam, hanya tersisa reruntuhan rumah dan beberapa keluarga yang bersikeras bertahan di tengah abrasi parah.

Sementara itu di Tuban, Jawa Timur, garis pantai sepanjang 13.682 km telah menyusut menjadi 12.882 km hanya dalam setahun pada 2016 lalu. Kondisi ini dipastikan akan terus berlanjut jika tidak ada upaya serius untuk mengatasinya. Pemanasan global adalah ancaman serius yang dapat mengakibatkan hilangnya mata pencaharian, tempat tinggal, hingga rusaknya ekosistem di daerah pesisir.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU