Hotel Mexolie, Kisah Kelam dan Sejarah Kebumen yang Dihilangkan

Jauh sebelum menjadi hotel, bangunan Hotel Mexolie Kebumen dimiliki sebuah perusahaan pengolahan minyak kelapa dengan nama sama, Mexolie.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Hotel Mexolie merupakan hotel bintang tiga di Kebumen, lokasi tepatnya berada di Jalan Merak, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Letaknya cukup strategis, berada di tengah kota tidak jauh dari stasiun dan rumah sakit. Hotel ini termasuk baru karena diresmikan pada 2016 lalu, menempati bekas bangunan pabrik pengolahan kopra miliki kolonial Hindia Belanda.

Hal ini tidak mengherankan karena dari luar bangunan Hotel Mexolie telah tampak sangat kuno dengan arsitektur khas kolonial Hindia Belanda. Jauh sebelum menjadi hotel, bangunan tersebut dimiliki sebuah perusahaan pengolahan minyak kelapa dengan nama sama, Mexolie. Sebenarnya Mexolie adalah singkatan N.V. Maatschappij tot Exploitatie van Olie-fabrik.

Perusahaan Mexolie berdiri pada tahun 1851 untuk menyuplai kebutuhan minyak kelapa Belanda. Terdapat beberapa cabang perusahaan Mexolie di daerah lain, yaitu di Cilacap, Kediri, Banyuwangi, dan Rangkasbitung. Pada masa setelah kemerdekaan, Mexolie kemudian dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Sari Nabati. Sari Nabati menjadi aset bangsa Indonesia.

Produksi minyak kelapa di Pabrik Mexolie ratusan tahun lalu (id.wikipedia.org).

Sari Nabati berperan besar dalam pemenuhan minyak kelapa bagi negara Indonesia. Tidak hanya itu, banyak program-program perkopraan di desa-desa penghasil kelapa yang berjalan. Karena suatu alasan khusus, Sari Nabati alami kerugian besar lalu akhirnya bangkrut dan tutup. Bangunan pabrik ini pun mangkrak hingga selama bertahun-tahun lamanya.

Tahun 1989 pernah disewa oleh pabrik rokok untuk menampung cengkih. Lalu pada tahun 1990, juga sempat disewa sebagai gudang bijih plastik, beras Bulog, dan mangkrak lagi selama lebih dari 25 tahun. Sebagian besar bangunan dan alat-alat pengolahan kopra mengalami kerusakan parah. Hampir mustahil untuk dioperasikan kembali tanpa ada penggantian.

Sekitar dua dekade lalu, bekas pabrik Sari Nabati ini dilirik oleh investor untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu yang rencananya dinamakan Mexolie Land yang salah satunya adalah Hotel Mexolie. Ada berbagai fasilitas mewah di hotel ini, mulai dari kolam renang, restoran, kedai kopi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Harga sewa pun murah.

Bagian dalam Hotel Mexolie di Kebumen (booking.com).

Jika anda tertarik menginap di Hotel Mexolie yang memiliki arsitektur gaya kolonial dan ingin merasakan nostalgia masa Hindia Belanda dapat dipesan di Agoda dengan harga mulai dari Rp 337.977 per malam.

Istana Kerajaan Misterius di Kebumen

Jauh sebelum menjadi perusahaan pengolahan minyak kelapa terbesar di Hindia Belanda, lokasi tempat berdirinya Hotel Mexolie adalah pusat dari kerajaan kuno bernama Panjer Nagari. Ini tercatat dalam buku History of Java karya Raffless. Konon kerajaan ini hancur karena kebakaran hebat di tahun 1439. Setelah tragedi itu, tempat ini tetap eksis dan masih menjadi pusat pemerintahan meskipun tak sebesar dan sekuat sebelumnya.

Ketika Sultan Agung dari Kesultanan Mataram menyerang Batavia, tempat ini menjadi pendukung sebagai pusat logistik serta persenjataan. Dalam Babad Giyanti, Sultan Hamengkubuwono I sebelum mendirikan Keraton Yogyakarta juga berada di tempat ini. Tak hanya itu, di masa Perang Jawa antara Pangeran Diponegoro dan Hindia Belanda, bekas kerajaan Panjer Nagari dijadikan sebagai basis militer pada 1828-1830.

Lukisan karya Raden Saleh yang memberi gambaran kekalahan Pangeran Diponegoro dan ditangkap oleh Belanda (mediaindonesia.com).

Setelah Pangeran Diponegoro mengalami kekalahan dan ditangkap oleh Hindia Belanda, sisa-sisa dari Kerajaan Panjer Nagari yang menjadi sumber kekuatan besar Pangeran Diponegoro ditutupi. Semua jejak-jejaknya yang masih ada dihilangkan, dan namanya pun berganti menjadi Kebumen pada tahun 1832. Semua peta-peta yang menunjukkan nama Panjer Nagari pun turut diubah, diganti Kebumen. Hilanglah kerajaan ini dari sejarah.

Pada tahun1851, pabrik minyak kelapa didirikan di tempat ini yang makin mengaburkan sisa-sisa dari Kerajaan Panjer Nagari. Awalnya pabrik ini dimiliki oleh pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1923 mengalami bangkrut dan kemudian diakuisisi oleh perusahaan swasta bernama Mexolie. Bagian belakang Hotel Mexolie hingga kini masih berupa reruntuhan kuno yang bisa dikunjungi. Banyak kisah mistis yang tersimpan di sekitar area ini.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU