Jalur Pendakian Gunung Semeru akan ditutup mulai tanggal 1 Januari 2018. Penutupan ini resmi dilayangkan oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bersamaan dengan surat edaran pada Jumat, (15/12).
Berdasarkan keterangan kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie penutupan ini akan berlangsung cukup lama yaitu hingga dua bulan.
“Kalau alam bersahabat, dua bulan dibuka lagi. Kalau tidak, biasanya tiga bulan,” ujar John Kenedie, Rabu (20/12/2017).
Penutupan jalur pendakian ini akan terus dipantau oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan direncanakan diadakan sweeping di jalur pendakian mulai tanggal 5 Januari 2018 untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat melanggar surat edaran.
Mungkin sebagian pendaki akan merasa kecewa dengan kabar ini tapi penutupan ini dilakukan untuk alasan yang baik yaitu untuk memulihkan ekosistem Gunung Semeru yang banyak mengundang wisatawan.
Tercatat mulai dari bulan Januari hingga November sendiri terdapat 22.602 wisatawan mancanegara dan 551.346 wisatawan lokal yang datang dan mendaki ke Gunung Semeru. Meski tak berdampak buruk, namun kedatangan wisatawan cukup membuat perubahan pada ekosistem Gunung Semeru.
Selain itu, bulan Januari hingga Maret cuaca memang sedang tidak bersahabat. Angin kencang dan hujan bisa membahayakan wisatawan maupun pendaki yang datang.
“Mudah-mudahan gak sampai tiga bulan bisa dibuka lagi,” tambah Kenedie.
Berikut ini surat edaran penutupan Gunung Semeru yang bisa harus dipatuhi wisatawan yang berencana ke Gunung Semeru pada tahun baru.