Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang berlokasi di antara perbatasan negara China dan Nepal. Bagian puncak paling tinggi berada di Tibet, China. Masyarakat Tibet menganggap Gunung Everest sebagai tempat suci dan menyebutnya dengan nama Chomolangma atau Qomolangma yang dalam bahasa lokal memiliki makna Bunda Semesta.
Baru-baru ini, Gunung Everest kembali membuat heboh publik di dunia setelah para peneliti mengumumkan bahwa di tahun 2020 ini, ketinggian Gunung Everest bertambah hampir satu meter. Departemen Survel Nepal dan otoritas China menghitung ulang ketinggian gunung ini, dan hasilnya bertambah 86 cm menjadi 8.848,86 mdpl dari perhitungan sebelumnya.
Laporan pada Selasa (8/12/2020) tersebut lebih tinggi dua kaki dari yang diakui oleh pemerintah Nepal. Nepal sebelumnya telah mencatat tinggi Gunung Everest 8.848 mdpl (29.028,87 kaki), sedangkan China mengukur ketinggian 8.845 mdpl (29.017,16 kaki). Antara Nepal dan China memang memiliki versi ketinggian Everest berbeda, keduanya silang pendapat.
Namun pada tahun ini, Nepal dan China membentuk tim gabungan untuk menghitung ulang ketinggian dari Gunung Everest. Kedua negara ini telah sepakat mengakhiri perselisihan beberapa tahun terakhir terkait besaran ketinggian Gunung Everest. Penelitian untuk menghitung tinggi gunung ini ditentukan pertama kali pada tahun 1852 menggunakan teodolit dan GPS.
Di bawah selimut salju di Gunung Everest terdapat hamparan bebatuan dengan ketinggian 30.000 kaki yang terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng tektonik. Bebatuan tersebut terus bergerak membentuk bidang yang menjadi fokus para peneliti. Di beberapa tempat, lempengan saling memisah membentuk lembah. Di tempat lain saling bertabrakan hingga terus mendorong Gunung Everest semakin tinggi ke langit.
Gunung Everest tercipta puluhan juta tahun lalu dari benturan tektonik lempeng India dan Eurasia. Benturan tersebut menghancurkan lanskap dan menaikkan tanah membentuk area pegunungan sepanjang 1.500 mil yang dikenal sebagai Himalaya. Pergerakan antar lempeng masih terus terjadi hingga kini, jarak pergeseran berkisar beberapa inci setiap tahun.
Sejumlah ilmuwan menduga, dampak tektonik dengan lempeng Eurasia mungkin yang menyebabkan pegunungan Himalaya terus meninggi. Rata-rata terjadi pengangkatan tanah sekitar 10 mm setiap tahunnya. Besaran tinggi juga bisa bertambah secara tiba-tiba karena perubahan lempeng di bumi atau gempa. Namun untuk gempa, itu tergantung pada bagaimana tanah di sekitar gunung mengalami pergerakan.
Gunung Everest adalah gunung yang bagian puncaknya mencapai jarak paling jauh dari paras lautan. Dua gunung lain yang sering disandingkan sebagai gunung tertinggi di dunia yaitu Mauna Loa di Hawaii (4.170 mdpl) dan Chimborazo di Ekuador (6.272 mdpl). Gunung Everest bahkan punya jarak yang lebih panjang 1,6 km dari Challnger Deep di Palung Mariana.