Ratusan warga Suku Tengger mendatangi sumber air Widodaren di Kawasan Taman Wisata Air Wendit Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Kamis (12/4/2018). Mereka datang membawa ubarampe dan gunungan hasil bumi dalam rangka Grebeg Tengger Tirta Aji menjelang perayaan Yadnya Kasada.
Grebeg Tengger Tirta Aji sendiri merupakan sebuah ritual tahunan Suku Tengger di mana prosesinya yakni mengambil air suci dari tujuh sumber mata air salah satunya yakni Sumber Widodaren di Wendit. Sekiar 600 an orang dari sejumlah desa di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dan Ngadisari Kabupaten Probolinggo tumplek-blek menghadiri prosesi ini.
Dengan mengenakan pakaian khas Suku Tengger, Grebeg Tirta Aji diawali dengan arak-arakan sesaji menuju Pendapa pemandian Wendit lalu dilanjutkan dengan pengambilan air suci di Sumber Widodaren yang ada di wisata air wendit tersebut.
Prosesi ini memiliki makna bagi masyarakat Tengger agar air suci dari Sumber Widodaren dapat memberikan berkah dalam bercocok tanam.
“Air dari sini dapat membawa berkah dan manfaat untuk bercocok tanam dalam kehidupan masyarakat Tengger. Selain itu juga merupakan proses awal dari rangkaian upacara Yadya Kasada,” ujar Kepala Desa Ngadas, Mujianto.
Menurut Mujianto, air suci di sumber widodaren merupakan hasil dari resapan Gunung Bromo yang menjadi tempat masyarakat adat Tengger bermukim.
“Air suci dipercikkan ke tanaman supaya terhindar dari hama, selain itu juga ada yang dikonsumsi sebagai air minum di keluarga,” imbuh Mujianto.
Dukun adat Desa Ngadas, Sutomo yang memimpin prosesi ini menyampaikan bahwa ubarampe yang dibawa diantaranya adalah pisang ayu, gunung sayur, gunung buah, jenang lima warna, tumpeng kabul serte ongklek atau pikulan bumbu sederhana yang berisi palawija, wortel, daun bawang, kacang panjang, sawi, labu siam, dan kelapa hijau. Sebagai wujud syukur, Suku Tengger rela memberikan hasil panen sebagai sesaji.