Fenomena Langit Selama Juni yang Sayang Jika Dilewatkan

Selama Juni ini akan ada banyak fenomena langit langka yang bisa diamati dengan mata telanjang. Sangat cocok kalau disaksikan di tengah tanah lapang atau gunung.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Lebaran tahun ini akan lebih spesial. Betapa tidak, nantinya pada malam Lebaran, langit Indonesia akan dihiasi fenomena penampakan angkasa yang menarik saat senja.

Baca juga: Pink moon, bulan purnama langka yang tak berwarna pink seperti namanya

Melansir dari langitselatan.com, selama Juni ini akan ada banyak fenomena langit langka yang bisa diamati dengan mata telanjang. Namun, ada juga fenomena langit yang butuh teleskop untuk mengamatinya yang juga sangat sayang kalau dilewatkan. Fenomena ini makin tampak menarik jika Anda menyaksikannya di area lapang seperti padang ilalang atau di puncak gunung.

Penasaran fenomena langit apa saja yang siap mengejutkan kita semua?

1. Momen langka, saat bulan sabit bertemu Venus (16 Juni 2018)

Ilustrasi bulan sabit bertemu Venus. Foto /pics-about-space.com

Pada 16 Juni 2018 nanti, momen lebaran akan menjadi lebih syahdu dengan penampakan bulan sabit yang berjumpa dengan Venus. Hal tersebut akan terjadi di langit arah barat.

Peristiwa konjungsi ini akan membuat bulan dan venus hanya terpisah sejauh 2 derajat satu sama lain. Pasangan kosmis ini akan berada di depan di rasi bintang Cancer dan bisa diamati hingga 2 jam 44 menit setelah matahari terbenam.

2. Fase Bulan Separuh (20 Juni 2018)

Masih di bulan Juni, nantinya juga akan ada Fase Bulan Separuh di mana pada posisi tersebut matahari akan mencapai 90 derajat di langit bumi. Anda akan melihat separuh bagian bulan saja yang tersinari matahari, sebagian lainnya masih malam hari. Secara astronomis, fase separuh awal akan terjadi pukul 17.52 WIB.

3. Bulan bertemu Jupiter (24 Juni 2018)

Fenomena langit saat bulan ketemu Jupiter. Foto ibtimes.co.uk

Pada 24 Juni 2018, bulan berjumpa dengan sang planet terbesar di tata surya ini. Konjungsi ini akan mencapai puncaknya pada pukul 01.47 WIB, yang nantinya Anda dapat melihat jupiter yang berada sejauh 4°13′ di arah selatan bulan. Namun, diperlukan teleskop untuk bisa melihat jupiter lebih jelas lengkap dengan bulan-bulan terbesarnya.

4. Oposisi Saturnus (27 Juni 2018)

Saturnus mencapai titik oposisi pada pukul 20.15 WIB. Ini adalah saat terbaik untuk mengamati planet bercincin, karena sedang berada di jarak terdekatnya dengan bumi. Tapi walaupun dekat, masyarakat masih perlu teleskop untuk bisa mengamati cincinnya ya.

Baca juga: Bulan purnama biru, fenomena langit langka yang hanya terjadi 2,5 tahun sekali

5. Bulan Purnama (28 Juni 2018)

Pada akhir Juni, bulan akan berada dalam fase purnama. Anda bisa mengamati kecantikan purnama setelah matahari terbenam. Pada saat mencapai fase penuh, bulan akan terletak pada deklinasi -20°42′ di rasi bintang sagitarius. Jaraknya dari Bumi akan sekitar 404.000 kilometer jauhnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU