Produk EIGER dirancang melalui berbagai macam riset dengan mengusung prinsip design-develop-tested, dengan serangkaian uji coba baik di laboratorium maupun di lapangan. Untuk pengujian di lapangan, strategi EIGER adalah dengan rutin melakukan beberapa ekspedisi penjelajahan hutan-hutan tropis nusantara, untuk melakukan eksplorasi dan pengetesan produk.
Lalu, bagaimana EIGER mengolah data yang didapatkan dari uji coba lapangan?
Tim EIGER menyebutnya experience based stories, yaitu mendengarkan cerita dan masukan dari para pakar petualangan di Indonesia mengenai hal yang dirasakan saat mengenakan produk EIGER ketika menjelajah hutan.
Para pakar tersebut tergabung dalam sebuah tim bernama EIGER Adventure Service Team (EAST). Tim EAST punya kontribusi penting pada tahapan advisory product dan activity instructor.
Tak hanya itu, tim EAST juga berkolaborasi dengan beberapa sosok terkenal yang menjadi brand ambassador EIGER.
“Kami juga melihat mereka selalu memberi pengaruh baik pada para penggemarnya, atau pada masyarakat umum, terkait kegiatan luar ruang, serta syiar kecintaan pada alam,” terang Arif Husen, Marketing Communication Manager PT.EIGERINDO MPI.
Beberapa brand ambassador EIGER tersebut juga mengikuti ekspedisi 28 gunung, merasakan sendiri pengalaman menggunakan produk EIGER dan aktif memberi masukan saat pengujian di lapangan.
Brand ambassador dari kalangan public figure di antaranya adalah Ramon Y Tungka, David J. Schaap, Jessica Katarina, Eddi Brokoli, dan Fiersa Besari.
Sementara dari kalangan influencer, sosok-sosok petualang yang dianggap sangat aktif di sosial media, di antaranya adalah Abex, Ferry Kana, Sukmadede, Matthew Tandioputra, dan Khansa Syahla.
Strategi EIGER itulah yang membuat mereka mengaku yakin mampu bertarung, baik pasar lokal maupun internasional yang masih dalam lingkup zona tropis.