Komersialisasi seks tak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain di dunia pun mengalami hal yang sama. Bahkan, di beberapa negara seperti Belanda, Thailand, dan Hong Kong, zona lokalisasi atau disebut red district dimanfaatkan sebagai salah satu tujuan wisata.
Meski red district seolah menjadi hal yang biasa untuk tempat wisata di banyak negara, namun Indonesia tak melakukan hal sama. Berada di urutan kedua destinasi halal dunia, ‘red district attraction’ bukanlah wajah pariwisata Indonesia.
Daripada ikut-ikutan wisata ‘mesum’, maka lebih baik mengubah lokalisasi menjadi destinasi wisata yang aman dikunjungi. Berikut beberapa daftar lokalisasi Indonesia yang ditutup dan dijadikan tempat wisata yang jauh dari image seks atau pun pelacuran.
Dulu, Taman Kalijodo dikenal sebagai pusat lokasi prostitusi terbesar di Jakarta. Kini, di kawasan seluas 1,4 hektar ini telah diubah menjadi taman wisata baru bagi warga Jakarta.
Warga bisa memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk bersantai dan berwisata. Selain itu, di Taman Kalijodo pun telah disediakan lintasan jogging, lintasan sepeda, skate park, amphiteatre, musala, playground untuk anak, perpustakaan mini, outdoor gym, toilet, dan lain sebagainya.
Gang Dolly, nama lokalisasi terbesar di Surabaya ini begitu fenomenal. Berdiri sejak abad ke-19 Belanda, Gang Dolly begitu populer. Bahkan, namanya pun disebut sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara.
Namun, semenjak kepemimpinan Tri Rismaharini, Gang Dolly sebagai pusat pelacuran hilang dari peradaban. Kini, Gang Dolly telah diubah menjadi kawasan wisata bernama Kampung Wisata Dolly. Di sini, Anda bisa berwisata kuliner atau berfoto dengan latar belakang mural-mural cantik nan instagenik.
Pantai Pulau Santen Banyuwangi atau dikenal dengan pantai syari khusus wanita ini dulunya adalah pusat prostitusi. Namun, kini setelah ditutup beberapa tahu lalu, bekas lokalisasi tersebut telah ditata cantik. Yang tadinya kumuh kini terlihat molek.
Tak hanya menata pantainya saja, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun mengatakan bahwa masyarakat sekitar pun telah diberikan berbagai pelatihan di bidang ekonomi dan pendidikan.
Salah satu keunikan pantai ini, hanya wanita yang diperbolehkan kunjungi Pantai Pulau Santen Banyuwangi.
Dibangun pada tahun 1986, Citra Niaga yang berada di Samarinda ini dulunya adalah Taman Hiburan Gelora yang tampak kumuh dan tak terawat. Karena kekumuhannya tersebut, Taman Hiburan Gelora justru beralih fungsi menjadi tempat prostitusi liar.
Kini, Citra Niaga berganti wajah menjadi pusat seni. Di sini Anda bisa mendapatkan berbagai macam souvenir, hasik kerajinan tangan, dan oleh-oleh khas Samarinda. Pusat seni ini bahkan pernah mendapatkan pernghargaan atas kerennya arsitektur bangunan Citra Niaga.
Joboan ini merupakan taman flora fauna yang dijadikan lokasi piknik dan tamasya para keluarga. Siapa sangka, di balik teduhnya lokasi Jaboan, dulu sekitar tahun 1980-1990, tempat ini pernah menjadi lokalisasi terbesar di Probolinggo,