Dua Startup Indonesia Raih Penghargaan Dunia Bidang Pariwisata

Dua startup Indonesia, Triponyu dan The Sumba Hospitality Foundation berjaya di ajang bergengsi UNWTO award kategori Non-Government Innovation.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Dua startup Indonesia, Triponyu dan Sumba Hospitality Foundation sukses menangkan penghargaan di ajang United Nation World Tourism Organization (UNWTO) Award 2018, kategori Non-Goverment Innovation, pada Kamis, (18/1), di Madrid, Spanyol.

Sumba Hospitality Foundation fokus pada aksi sosial di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Foto dari akun IG @sumbahospitalityfoundation

Dari keterangan resmi UNWTO, Triponyu.com memenangkan juara 1, sementara Sumba Hospitality Foundation memenangkan juara tiga. Dua wakil Indonesia ini harus bersaing dengan wakil dari Meksiko (Grupo Ecológico Sierra Gorda) dan Italia (Associazione YODA).

Triponyu merupakan aplikasi pemesanan yang menawarkan pengalaman wisata unik. Mereka memiliki tagline “menghubungkan orang dan kebahagiaan”, dengan maksud membawa wisatawan untuk berhubungan langsung dengan penduduk setempat di area pariwisata. 

Baca selengkapnya: Triponyu, startup Indonesia yang hubungkan wisatawan dengan penduduk lokal

Tur yang Triponyu tawarkan tergolong unik, karena dipandu oleh penduduk lokal yang tinggal di lingkungan yang tersedia di situs triponyu. Pemandu lokal dari penduduk lokal ini merancang tur dan menetapkan harganya sendiri.

Triponyu hanya membantu dalam merencanakan dan melatih penduduk lokal untuk menjadi tuan rumah/pemandu wisata yang lebih baik. Selain itu, mereka juga dilatih dalam mengasah kemampuan bercerita maupun hal-hal lain seperti kebersihan rute, kuliner, dan keamanan bagi pengunjung. 

Selain itu, tim Triponyu juga menghubungkan penduduk lokal ke kantor pariwisata kota, sehingga para pemandu lokal tersebut dapat memahami strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan pemerintah kota.

Sementara Sumba Hospitality Foundation merupakan yayasan yang fokus dengan aksi sosial di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Aksi sosial mereka kebanyakan menyasar bidang pendidikan.

Pendidikan yang mereka tawarkan lebih pada pemahaman industri pariwisata untuk masyarakat lokal melalui sekolah perhotelan. Materi pembelajarannya seperti cara melayani tamu, membereskan kamar, sampai berkebun dengan metode organik.

Selain di kelas, siswa juga diajak menerapkan ilmunya dengan kerja praktek di The Hotel, tempat penginapan berkonsep ramah lingkungan yang mereka dirikan di sana.

Ajang UNWTO Award 2018 diikuti oleh 128 nomine dari 55 negara termasuk Indonesia.

Dihadiri hampir 500 partisipan dari berbagai negara, ajang UNWTO award yang diselenggarakan oleh IFEMA|FITUR ini diselenggarakan untuk menyorot dan mempromosikan upaya organisasi dan individu di seluruh dunia yang memberikan pengaruh positif pada sektor pariwisata.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU