Candi Terbesar di Indonesia Pernah Runtuh dan Terbengkalai, Kok Bisa?

Candi-candi terbesar di indonesia bisa runtuh dan terbengkalai karena berbagai alasan, mulai dari bencana alam, perpindahan kekuasaan, hingga perang.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Ribuan tahun lalu, sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri, nusantara dikuasai oleh berbagai kerajaan besar bercorak Hindu-Budha. Hal ini terlihat dari berbagai artefak purbakala yang ditinggalkan. Beberapa diantaranya adalah prasasti, arca, hingga candi-candi megah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, khususnya Pulau Jawa.

Peninggalan dari kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di masa lalu memang mengagumkan. Tidak sedikit yang kemudian terpilih sebagai salah satu situs cagar budaya bangsa. Bahkan Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Candi-candi terbesar di Indonesia ini, sebelum berdiri megah seperti sekarang ternyata pernah runtuh dan terlantar selama berabad-abad. Kok bisa?

Candi-candi megah tersebut bisa runtuh dan terbengkalai karena berbagai alasan, mulai dari bencana alam, perpindahan kekuasaan, hingga perang. Karena terlalu lama ditinggalkan akhirnya terlupakan dan ditemukan kembali dalam keadaan runtuh dan terbengkalai.

Candi Borobudur

Kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan (sumsel.tribunews.com)

Candi Borobudur dibangun pada pemerintahan Samaratungga dari Dinasti Syailendra di Kerajaan Mataram Kuno pada sekitar tahun 800 M. Dahulu Candi Borobudur digunakan sebagai tempat peribadatan nasional oleh umat Budha dari seluruh negeri. Candi ini sangat megah, pembangunannya memakan waktu hingga ratusan tahun, diperkirakan 750-850 M.

Alasan penelantaran Candi Borobudur tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli menduga penyebabnya adalah pemindahan kekuasaan oleh Mpu Sindok dari Medhang ke wilayah Jawa Timur pada 928-1006 M. Mpu Sindok memindahkan ibukota Mataram Kuno karena saat itu Gunung Merapi sering mengalami erupsi sehingga mengancam keselamatan.

Berabad-abad lamanya setelah ditinggalkan, Candi Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi semak dan pohon. Benar-benar mirip dengan bukit. Baru pada tahun 1814 M Sir Thomas Stamford Rafless, Gubernur Jenderal Inggris untuk nusantara menemukan kembali dan melakukan rekonstruksi atasnya.

Candi Prambanan

Kondisi Candi Prambanan saat pertama kali ditemukan (arenawisata.co.id).

Candi Prambanan menjadi salah satu bangunan fenomenal dalam sejarah bangsa Indonesia. Sama seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan juga adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Namun candi ini dibangun saat Wangsa Sanjaya yang manganut agama Hindu bertakhta. Sosok raja yang menginisiasi pembangunan Candi Prambanan yaitu Rakai Pikatan.

Proses pembangunan memakan waktu ratusan tahun, dilanjutkan oleh Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu. Secara berkelanjutan, Candi Prambanan terus disempurnakan oleh raja-raja berikutnya, seperti Raja Daksa dan Raja Tulodong. Setelah menjadi megah, Candi Prambanan menjadi candi agung Kerajaan Mataram, tempat berlangsungnya berbagai upacara skaral kerajaan.

Sejak Mpu Sindok berkuasa, Wangsa Isyana menjadi pemegang takhta Kerajaan Mataram. Ibukota pun dipindahkan ke Jawa Timur karena alasan bencana alam dan perebutan kekuasaan. Candi Prambanan perlahan mulai ditelantarkan dan runtuh. Gempa bumi dahsyat pada abad ke-16 diduga telah meratakan candi ini dengan tanah. Tahun 1733, Candi Prambanan ditemukan kembali oleh CA Lons dan mengalami pemugaran selama lebih dari 200 tahun lamanya.

Kompleks Candi Arjuna Dieng

Rekonstruksi Candi Arjuna tahun 1950 (nexta.wordpress.com).

Kompleks Candi Arjuna terletak di Dataran Tinggi Dieng, menjadi salah satu candi tertinggi di Indonesia yang dibangun di atas ketinggian 2000 mdpl. Konon candi ini dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 dan dianggap sebagai candi tertua di Jawa. Tidak jelas terkait kapan dan apa alasan kompleks candi ini dibangun, karena tidak adanya bukti tertulis.

Pada tahun 1814, Candi Arjuna ditemukan oleh seorang tentara asal Inggris pada masa penjajahan oleh Kerajaan Inggris di nusantara. Kala itu, Candi Arjuna terendam oleh genangan air telaga. Pemerintah Inggris saat itu berupaya mengeringkan telaga untuk mengangkat candi ini. Pembersihan dilanjutkan dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Saat ini, Kompleks Candi Arjuna menjadi lokasi dilaksanakannya festival budaya tahunan masyarakat Dieng yang dikenal dengan Dieng Culture Festival. Puncak acaranya adalah pemotongan dan jamasan rambut gimbal anak-anak dari Dataran Tinggi Dieng. Setiap tahun, festival ini selalu ramai oleh kunjungan wisatawan dari berbagai negara.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU