Bunga edelweis merupakan jenis bunga yang hanya dapat tumbuh di puncak gunung setidaknya pada ketinggian 2000 mdpl dengan suhu dan kelembapan tertentu. Bunga edelweis termasuk bunga langka yang keberadaannya dilindungi oleh UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati Ekosistem pasal 33 ayat 1. Memetik dan mengambil bunga edelweis keluar habitat tanpa alasan yang jelas akan dianggap sebagai tindakan pidana yang melanggar Undang-Undang.
Jenis bunga edelweis yang berada di Indonesia berbeda dengan yang ditemukan di pegunungan eropa. Bunga edelweis di Indonesia dikenal dengan nama Javanese Edelweis atau edelweis jawa. Ciri utama bunga ini adalah kelopak bunga yang berwarna putih dengan ukuran bunga yang sangat kecil. Beberapa gunung yang terkenal dengan bunga edelweisnya diantaranya Gunung Merbabu, Gunun Rinjani, dan Gunung Gede. Bunga edelweis bermekaran pada periode April-Agistus.
Disebut Bunga Abadi karena bunga edelweis dapat bertahan tanpa layu hingga kurun waktu 10 tahun. Hal ini disebabkan di dalam bunga edelweis terdapat hormon etilen yang mencegah bunga mengalami kelayuan. Bunga edelweis yang terkenal kini mulai terancam keabadiannya. Banyaknya para pendaki yang memetik bunga edelweis sebagai buah tangan membuat keberadaannya di alam semakin terancam.
Sejatinya para pendaki mengetahui jika memetik dan mengambil bunga edelweis merupakan tidakan pidana karena telah banyak pihak pengelola yang memasang papan terkait larangan memetik bunga edelweis. Jika hal ini terus berlanjut keberadaan bunga edelweis jawa akan punah dan hilang dari alam. Tahun 1988 tercatat sebanyak 636 batang bunga edelweis telah hilang dari Gunung Gede Parangrango yang menjadi tempat terakhir perlindungan bunga edelweis. Sedangkan Gunung Bromo keberadaan bunga edelweis sudah benar-benar hilang.
Kelestarian bunga edelweis perlu benar-benar diperhatikan agar keberadaannya tetap terjaga di alam. Beberapa masyarakat di Pegunungan Dieng telah berhasil membudidayakannya. Budidaya dilakukan dengan menanam tunas bunga edelweis yang kemudian ditanam dalam media tanah berpasir dan berkapur dengan pH sekitar 4-7.
Bulan April ini menjadi waktu mekarnya bunga edelweis di beberapa puncak gunung di jawa. Tempat paling cocok untuk menyaksikan keindahan bunga edelweis adalah Tegal Alun Gunung Papandayan. Di tanah seluas 32 Ha ini terhampar bunga edelweis yang mekar indah secara alami. Alun-alun Suryakencana dan Lembah Mandalawangi di Taman Nasional Gunung Gede Parangrango juga memiliki hamparan bunga edelweis yang indah.