Asal-Usul Sambal, Pendamping Wajib untuk Semua Kuliner Nusantara

Sambal merupakan pelengkap kuliner nusantara. Ternyata asal-usul sambal awalnya dibuat pertama kali tidak menggunakan cabai melainkan jahe.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Siapa yang tak mengenal sambal, olahan cabai dengan berbagai rempah-rempah yang menjadi pendamping wajib untuk semua kuliner nusantara. Sambal adalah pembangkit selera makan, bahkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia rasanya tak makan jika tak ada sambal. Sambal dibuat dari bahan utama cabai yang memiliki cita rasa pedas yang khas.

Tahukah kamu, ternyata asal-usul sambal awalnya dibuat pertama kali tidak menggunakan cabai melainkan jahe. Hal ini diungkapkan langsung oleh Sejarawan Kuliner Fadly Rahman saat dihubungi oleh Kompas.com. Dalam penjelannya, Fadly mengungkapkan bahwa pendapat tersebut didasarkan atas temuan prasasti kuno oleh para arkeologi.

Prasati tersebut menyebutkan istilah “Sambel“, namun komposisinya berbeda dengan yang dikenal saat ini. Jahe digunakan sebagai pemedas dalam pembuatan sambal dengan cara digerinda atau digiling dengan wadah batu yang kini disebut cobek. Bahan lain yang kemudian dikembangkan menjadi pemedas dalam sambal yaitu cabai jawa atau andaliman, dan lada.

Cabai kemudian menjadi bahan utama untuk membuat sambal setelah kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad ke-15 hingga 16 Masehi. Setelah cabai diperkenalkan, sambal dibuat dengan cabai tidak lagi dari jahe, andaliman, maupun lada. Pengaruh budaya asing kemudian juga ikut mempengaruhi khazanah kuliner nusantara.

Indonesia hingga kini memiliki ratusan jenis sambal yang khas dari berbagai daerah. Beberapa diantaranya yaitu Sambal Cabe Ijo dari Sumatera Barat, Sambal Matah dari Bali, Sambal Dabu-dabu dari Manado, dan Sambal Colo-colo dari Maluku.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU