Belakangan ini destinasi bertema warna-warni menjadi favorit para pecinta fotografi. Banyak perkampungan disulap menjadi kampung warna-warni agar dapat menyedot pengunjung. Setidaknya ada sepuluh perkampungan yang membuat tema warna-warni ini. Seperti Kampung Jodipan di Malang, Desa Kelir di Gresik, Kampung Bulak di Surabaya, Kampung Kalisari Semarang, Kampung Bejalen Semarang, Teluk Bitung Bandar Lampung, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Baca juga ulasan lengkap Kampung Warna-warni di Indonesia dengan klik di sini.
Kampung Code berada di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Jogja, tepatnya sebelah timur bantaran Kali Code yang membelah Kota Yogyakarta. Kampung Code terletak persis di bantaran Kali Code yang memanjang ke arah selatan dengan kontur tanah bertebing dari atas ke bawah.
Tempat ini awalnya adalah kampung biasa. Namun berubah menjadi perkampungan luar biasa berkat tangan dingin seorang arsitek bernama Romo YB Manguwijaya, atau dikenal dengan nama Romo Mangun.
Pada tahun 1980-an, Kampung Code tersebut merupakan rumah-rumah bambu yang kumuh dan tidak tertata. Saat itu Romo Mangunwijaya bersama para mahasiswa dan relawan berinisiatif menata kawasan pemukiman, mengikuti kontur alam di tempat itu. Tak sekadar diperbaiki dan ditata, mereka membuatnya lebih cantik dengan mengecatnya dengan aneka warna. Mereka juga membuat fasilitas umum seperti tempat MCK, sumur dan tempat pertemuan warga. Tempat pertemuan warga di tengah-tengah pemukiman itu sampai sekarang masih tetap seperti aslinya. Konstruksi rumah tidak mengalami perubahan namun hanya dicat ulang pada tiang dan dindingnya.
Romo Mangun rela tinggal membaur dengan masyarakat Kampung Code selama bertahun-tahun hanya demi merubah kebiasaan warga Kampung Code yang sering membuang sampah sembarangan di sungai. Perlahan Romo Mangun mengubah mental warga dengan memberi teladan.
Kampung Code mungkin kampung warna pertama di Indonesia, namun jika boleh menyebut mana yang mengawali hitsnya kampung warna di Instagram, banyak orang akan menyebut Kampung Jodipan, Malang.
Proses pembentukannya berawal dari kondisi Jodipan yang kumuh dan bahkan disebut sebagai 11 perkampungan terkumuh di Indonesia.
Baca kisah pilu dinobatkannya Kampung Jodipan sebagai perkampungan terkumuh dengan klik di sini.
Kampung kumuh ini berubah menjadi kampung yang unik dan meriah setelah beberapa mahasiswa melakukan perubahan.
“Ada delapan orang mahasiswa. Awalnya tugas praktikum public relations,” ujar Dinni Anggraeni, mahasiswa Public Relations Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang merupakan salah satu penggagas ide Kampung Warna-warni.
Berawal dari situ, sekelompok mahasiswa tersebut menggandeng perusahaan cat yang ada di Malang untuk membuat Kampung Warna-warni.
Tampilan Kampung Jodipan yang cukup mencolok membuatnya dilirik wisatawan. Tak hanya wisatawan lokal, tapi juga wisatawan mancanegara.
Awalnya, di Kampung Jodipan hanya beberapa rumah saja yang dicat. Kini hampir semua rumah dicat dan digambari mural lucu. Yang terbaru, sudah ada sebuah jembatan kaca yang menjadi penghubung Kampung Jodipan dengan Kampung Tridi yang terpisah oleh sungai ini.
Ide pembuatan Kampung Jodipan ini tercetus karena terinspirasi dari Kampung Warna Rio de Janeiro, Brazil.
Kini karena kreativitasnya, Kampung Jodipan tidak lagi dianggap sebelah mata. Pemerintah pun kini ikut andil dalam perkembangan kampung warna Jodipan ini. Bahkan karena popularitasnya, kini banyak sekali kampung warna lain dibangun di berbagai tempat di Indonesia.
Akhirnya rumah penduduk di lingkungan RW 2 kelurahan Jodipan kecamatan Blimbing tersebut di cat sedemikian rupa menjadi warna warni mulai dari dinding tembok, atap (genteng) dan jalan kampung. Untuk pengerjaannya secara gotong royong beberapa dari warga setempat, bantuan tenaga dari TNI terutama dalam mengecat jembatan, selebihnya para tukang yang dipekerjakan perusahaan cat tersebut. Proses pengecatan di mulai bulan Juni 2016, dan kemudian mendapat perhatian pemerintah kota dengan meresmikannya 4 September lalu.
Dan hasilnya cukup bagus, dan ternyata menjadi suatu pemandangan unik dan mengesankan. Kampung ini melengkapi konsep yang sudah ada di beberapa tempat : Nyhavn di Denmark, Rio De Janiero di Brasil punya Favela, dan di Yogyakarta dengan Kampung Code nya.
Sebenarnya tidak hanya Kampung Jodipan saja yang awalnya terlihat kumuh, di beberapa kampung warna lain di Indonesia juga (awalnya) kumuh, untuk membuat warga dan lingkungan makin sadar lingkungan, dibuatlah Kampung Warna. Tidak terasa, kini ada puluhan kampung warna-warni yang bermunculan di Indonesia.
Meskipun hanya merubah warna cat tembok perkampungan, kini kampung kumuh di beberapa kota di Indonesia berubah menjadi perkampungan yang indah dan banyak diburu wisatawan.