5 Fakta Meninggalnya Andika Pratama yang Mendaki Puncak Carstensz

Andika Pratama dikenal sebagai pemandu pendakian, bersama tiga rekannya mendampingi enam pendaki asing asal Rusia dan Azerbaijan untuk mendaki Carstensz.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Meninggalnya seorang pemandu pendakian bernama Andika Pratama di Puncak Carstenz terus diselidiki pihak kepolisian. Sejumlah keterangan dari rekan korban terus digali oleh polisi.

Lokasi Andika Pratama meninggal, yakni Gunung Carstensz ini memiliki ketinggian 4.884 mdpl dengan medan menuju puncaknya dipenuhi bebatuan curam. Gunung Carstensz masuk ke dalam kawasan Pegunungan Tengah di Papua.

Baca Juga: Fakta Gunung Carstensz, Lokasi Pendaki Andika Pratama Meninggal

Berikut adalah kumpulan fakta yang di balik meninggalnya Andika Pratama Putra, pemandu pendakian di Puncak Gunung Carstensz, Papua.

1. Kronologi kecelakaan Andika Pratama

pendaki asal Bandung, Andika yang telah meninggal saat mendaki Carstensz (Foto/Detik)

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Andika merupakan pemandu pendakian ke Puncak Carstenz. Berdasarkan keterangan rekan korban, Yosua Noya, insiden ini terjadi pada Sabtu (3/11/2018) antara pukul 10.30 WIT hingga 11.30 WIT, di titik pertama pemasangan tali.

Kecelakaan terjadi saat latihan atau aklimatisasi. Saat kejadian, posisi korban sedang turun, dan Yosua sedang dalam perjalanan naik.

Yosua langsung mendatangi lokasi kejadian saat mendengar teriakan minta tolong dari Arlend yang merupakan satu tim dengan korban.

Yosua, Arlend, dan pendaki asing bernama Scoot Haluk kemudian membawa korban yang sudah tidak sadarkan diri ke lembah kuning atau Base Camp Yellow Valley.

Baca juga: Alasan mengapa Pendakian Carstenz begitu mahal yaitu sekitar 60-150 juta rupiah 

2. Longsoran batu menimpa wajah korban

ilustrasi pendaki puncak gunung carstensz di Papua (Foto/wartakota)

Berdasar keterangan Arlend, korban tertimpa batu di mukanya saat sedang aklimatisasi. Arlen menyatakan bahwa dia dan korban pada saat itu sedang aklimatisasi. Namun tiba-tiba ada batu yang jatuh dari atas dan langsung mengenai muka korban.

Setelah kejadian ini, Arlend menghubungi Sofyan Arie Fiesa selaku penanggung jawab tim yang standby di Kota Timika. Sementara itu, jenazah korban telah dievakuasi Minggu pagi menggunakan helikopter Komala Air.

Setelah berada di base camp lembah kuning. Kejadian tersebut langsung diinformasikan kepada penanggung jawab grup yaitu Sofyan yang berada di Timika. Namun karena kendala cuaca, evakuasi korban tertunda.

3. Terkendala cuaca

puncak gunung carstensz (Foto/Pesonaindo)

Evakuasi korban, Andika Pratama, mengalami kendala dikarenakan kondisi cuaca yang buruk. Pada hari Minggu (4/11/2018) baru akhirnya korban berhasil dievakuasi menggunakan helikopter milik Komala Air.

Evakuasi kemudia segera dilarikan ke base camp. Diketahui bahwa korban bekerja di CV Cesta Adventure dan tengah memandu pendakian ke Puncak Carstensz.

4. Jenazah dibawa ke Bandung

jalur pendakian carstensz (Foto/pengetahuan wisata gunung indonesia)

Jenazah Andika Pratama, seorang pemandu pendaki yang meninggal dunia di Puncak Carstensz, Mimika, Papua, diterbangkan ke kampung halamannya di Bandung Jawa Barat, Minggu (4/11/2018).

Almarhum diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Mozes Kilangin Timika, dengan tujuan Jakarta, pukul 14.40 WIT.

Sebelum diterbangkan, almarhum dishalatkan di Masjid Agung Babussalam, Jalan KH. Dewantara, Kota Timika. Menurut Sofyan Arie Fiesa, salah satu rekan almarhum, rencananya jenazah Andika akan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00 dan akan dilanjutkan melalui jalan darat menuju rumah duka di Bandung.

5. Almarhum meninggal saat memandu pendaki asing

Baca Juga: Menguak Misteri yang Menyatakan Gunung Lawu Angker, Benarkah?

Almarhum merupakan kelahiran Palembang, 2 Juni 1983, dan tercatat sebagai warga Jalan Padang Golf, Nomor 18 RT/RW 04/01, Desa Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat.

Almarhum dikenal sebagai pemandu pendakian dan sudah sering melakukan pendakian di Puncak Carstensz. Almarhum saat itu bersama tiga rekannya mendampingi enam pendaki asing asal Rusia dan Azerbaijan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU